Search This Blog

7 Penyakit yang Memicu Risiko Tinggi pada Ibu Hamil

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
7 Penyakit yang Memicu Risiko Tinggi pada Ibu Hamil
Jan 26th 2024, 18:48, by Nur Khafifah, kumparanMOM

Ilustrasi ibu hamil sakit kepala. Foto: Shutter Stock
Ilustrasi ibu hamil sakit kepala. Foto: Shutter Stock

Salah satu yang selalu ditanyakan oleh tenaga kesehatan saat ibu hamil memeriksakan kehamilannya adalah riwayat kesehatan. Ya Moms, rekam medis ibu hamil penting diketahui untuk mencegah berbagai risiko selama kehamilan. Terlebih dalam beberapa kasus, risiko tersebut bisa mengancam jiwa.

Karena itu, ibu hamil yang memiliki penyakit tertentu perlu perawatan ekstra. Sehingga kehamilan berjalan lancar, janin sehat, dan mengurangi risiko cacat.

Berikut beberapa penyakit yang kerap dialami ibu hamil dan menyebabkan kehamilannya berisiko, dikutip dari Today's Parent.

Penyakit yang Membuat Ibu Hamil Lebih Berisiko

1. Diabetes tipe 1 dan tipe 2

Ilustrasi ibu hamil dengan diabetes. Foto: Shutter Stock
Ilustrasi ibu hamil dengan diabetes. Foto: Shutter Stock

Jika diabetesnya tidak ditangani dengan baik, ibu hamil berisiko mengalami komplikasi termasuk cacat lahir, tekanan darah tinggi, melahirkan bayi lebih awal, dan memiliki bayi yang sangat besar (makrosomia). Bayi Anda juga mungkin memiliki masalah dengan pernapasan, kadar glukosa rendah, dan penyakit kuning.

2. Hipertensi

Moms, Anda masih bisa memiliki kehamilan yang normal meski memiliki hipertensi atau tekanan darah yang tinggi. Namun, jika permasalahan tekanan darah tinggi tidak segera diobati, hal ini bisa menghambat perkembangan bayi di dalam kandungan.

Komplikasi lain yang bisa terjadi akibat tekanan darah tinggi adalah preeklampsia dan abruptio plasenta. Abruptio plasenta artinya plasenta lepas sebelum waktunya. Ini sangat berbahaya.

3. HIV/AIDS

Jika Anda memiliki HIV atau AIDS, bayi Anda dapat terinfeksi sebelum kelahiran, saat persalinan, atau ketika Anda menyusui. Untuk mencegahnya, dibutuhkan pengobatan khusus dan saksama.

4. Ginjal Kronis

Jika Anda memiliki penyakit ginjal kronis, kondisi ini dapat meningkatkan risiko keguguran pada Anda. Selain itu,penyakit ginjal kronis juga mampu meningkatkan tekanan darah dalam tubuh, risiko preeklampsia dan kelahiran prematur.

5. Thalasemia

Jika Anda memiliki kelainan darah seperti thalasemia (kelainan darah yang diakibatkan oleh faktor genetika), maka kehamilan berisiko tinggi lebih mungkin menimpa Anda, Moms. Tidak hanya berpotensi buruk pada diri Anda, tapi juga pada janin Anda.

6. Lupus

Ibu hamil yang menderita lupus dan penyakit autoimun lainnya berisiko mengalami persalinan prematur, preeklampsia, dan bayi lahir kecil. Kehamilan juga dapat meningkatkan kemungkinan penyakit Lupus kambuh atau semakin memburuk.

7. Penyakit Tiroid

Baik tiroid yang kurang aktif (hipotiroidisme) dan tiroid yang terlalu aktif (hipertiroid) selama kehamilan dapat menyebabkan masalah bagi Anda dan bayi Anda jika kondisinya tidak terkontrol. Anda bisa mengalami keguguran, preeklampsia, bayi lahir dengan berat badan rendah, dan kelahiran prematur.

ilustrasi ibu hamil sakit Foto: Shutterstock
ilustrasi ibu hamil sakit Foto: Shutterstock

Nah Moms, itulah beberapa penyakit yang membuat ibu hamil berisiko tinggi. Namun risiko selama kehamilan tidak hanya dipicu dari penyakit yang dialami.

Usia saat hamil, yakni di bawah 20 tahun atau di atas 35 tahun juga tergolong berisiko tinggi. Selain itu kondisi ibu hamil yang mengalami kegemukan atau obesitas, stres, hingga depresi, juga sangat mempengaruhi kehamilan.

Ibu yang hamil kembar atau hamil bayi laki-laki juga cenderung lebih berisiko mengalami komplikasi.

Namun apa pun kondisi Anda saat hamil, pastikan untuk rutin kontrol ke dokter atau bidan agar risiko-risiko tersebut dapat dicegah.

Media files:
cgb3pl1ofdzmi94ga82q.jpg (image/jpeg)
You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar