Hal ini disampaikan Kepala Badan Perencanaan dan Penelitian Pengembangan Pembangunan Daerah Kabupaten (Bapelitbangda), Ronal Pakasi. Menurutnya, sejak 2021 pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sitaro berada di angka 4,43 persen, dan naik menjadi 5,19 persen di tahun 2022.
Dijelaskan Ronal, ada beberapa indikator yang menjadi daya dorong kenaikan laju pertumbuhan ekonomi itu. Yang pertama aktivitas perdagangan yang telah berangsur pulih dan penyebaran anggaran yang sudah mulai merata setelah sebelumnya fokus pada penanganan COVID-19.
"Laju pertumbuhan ini juga bisa dikatakan meningkat di tahun 2023 ini, karena adanya dukungan baik dari aktivitas Pemerintah Daerah, maupun dari kegiatan perdagangan dan perkebunan yang mengalami peningkatan," ujar Ronal.
Menurutnya, pengeluaran pemerintah yang banyak terkait pembangunan infrastruktur di sejumlah wilayah pada tahun 2023 ini turut mempengaruhi laju pertumbuhan ekonomi.
Demikian juga dengan aktivitas transportasi yang meningkat tajam, kegiatan perdagangan terlebih khusus UMKM yang makin banyak, dan juga hasil perkebunan tanaman pala yang makin baik.
Selain itu, intervensi program dari Pemerintah Daerah guna menekan inflasi yang sudah dilaksanakan juga telah membawa perubahan pada tingkat daya beli masyarakat yang semakin baik. Penyaluran bantuan melalui Dana Insentif Fiskal (DIF) juga menjadi faktor penyumbang laju pertumbuhan ekonomi.
"Maka kami meyakini pada tahun 2023 ini, laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sitaro telah naik signifikan," tuturnya kembali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar