Jubir Tim Pemenangan Nasional (TPN) Eko Kunthadi menyebut narasi pilpres 2024 satu putaran seperti memaksakan kehendak kepada masyarakat untuk memilih salah satu calon tertentu. Apalagi, kata dia, alasan satu putaran untuk menghemat anggaran APBN negara.
"Kalau mau logika, wong pemilu itu juga biaya besar dan hanya untuk alasan glorifikasi kemudian cuma satu putaran, ini menurut kami alasan yang aneh," kata Eko di Medcen TPN, Jakarta Pusat, Rabu (27/12).
"Menurut kami, itu secara tidak langsung me-abuse masyarakat dengan alasan ekonomi, alasan kepraktisan untuk menghilangkan kesan pemilu yang terbuka, jujur, adil, dan bisa dirasakan sebagai sebuah pesta demokrasi masyarakat," tambahnya.
Dia menuturkan untuk mengadakan pemilu jujur dan adil, memang membutuhkan anggaran yang besar.
"Bagi kami, kita harus menjalankan pemilu ini dengan baik, dengan tertib, jujur, dan ada konsekuensi di demokrasi memang konsekuensi biaya dan lain-lain. Itu konsekuensi kita untuk tetap menegakkan keadilan," tutur dia.
"Jangan sampai, alasan-alasan praktis, finansial justru membenarkan orang untuk melakukan hal-hal target-target mereka, katakanlah untuk mendorong publik untuk paksa pada pemikirin, ini harus satu putaran," katanya.
Calon presiden-wakil presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo (kiri) dan Mahfud MD (kanan) tiba untuk mengikuti debat kedua calon wakil presiden Pemilu 2024 di JCC, Jakarta, Jumat (22/12/2023). Foto: Akbar Nugroho Gumay/ANTARA FOTO
Sementara, Deputi 5.0 TPN, Andi Widjajanto menambahkan masih sulit memprediksi siapa capres yang akan menang pada putaran kedua.
"(Di 2024) 2024 nanti di tanggal 22 Juni (putaran kedua) di situasi seperti ini, sama seperti menebak siapa yang akan menjadi juara Liga Inggris. Kalau juara Liga Belanda lebih mudah. PSV sudah Liga Belanda karena PSV main 16 kali, menang 16 kali, enggak pernah seri enggak pernah kalah. Dominan banget, PSV akan jadi juara Liga Belanda. Tapi kalau Liga Inggris susah, nah itu sama seperti menebak putaran 2, 22 Juni 2024," tutur Andi.
Narasi satu putaran mulai digaungkan Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran karena elektabilitas paslon 02 itu mencapai 40 persen di sejumlah survei.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar