Deputi 5.0 TPN Ganjar-Mahfud, Andi Widjajanto, menjelaskan yel-yel 'Solo Bukan Gibran' yang dinyanyikan Satgas PDIP merupakan gerakan organik dari akar rumput. Dia menyebut Ganjar turun ke bawah fokus menyosialisasikan 21 program unggulan.
"Gerakan-gerakan yang ada di daerah itu akhirnya sebagian besar menjadi gerakan-gerakan yang organik, yang kami tidak rancang secara khusus," kata Andi di Medcen TPN Ganjar-Mahfud, Jakarta Pusat, Rabu (27/12).
"Yang dilakukan oleh Mas Ganjar ketika bergerak di daerah-daerah adalah menegaskan atau menawarkan salah satu dari 21 program unggulan yang sudah disebut Pak Mahfud di debat dua. Nah hal-hal lain seperti misalnya 'Solo Bukan Gibran' itu sesuatu yang organik, yang natural terjadi ketika ada kinetik yang dilakukan oleh paslon kami," sambungnya.
Dia menambahkan dalam debat ketiga, Ganjar akan menyampaikan program seperti beasiswa untuk keluarga prajurit hingga kesejahteraan prajurit.
"Nanti untuk debat 3, menjelang debat 3 Mas Ganjar akan fokus ke program unggulan yang terkait beasiswa untuk keluarga prajurit dan Bhayangkara, termasuk misalnya untuk membenahi kesejahteraan prajurit dalam bentuk pemberian atau pemberian fasilitas rumah-rumah prajurit," tutupnya.
Sebelumnya berdasarkan video yang diterima kumparan, yel-yel ini muncul dalam acara apel Satgas PDIP di Taman Sunan Jogokali, Kelurahan Pucangsawit, Jebres, Solo, Minggu (24/12).
Untuk beberapa saat, ada tiga orang berlompatan sambil meneriakkan yel-yel.
Sementara di sekitar mereka bertiga, terlihat beberapa simpatisan ikut mengabadikan video sambil meneriakkan yel-yel yang sama.
Selain yel-yel, juga terdapat spanduk 'Solo Bukan Gibran' di Solo Raya. Spanduk bertuliskan #SoloBukanGibran terpasang di Jalan Setiabudi, Kelurahan Gilingan, Solo. Namun, spanduk itu akhirnya diturunkan Bawaslu Solo dalam penertiban APK belum lama ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar