Search This Blog

Ratapan untuk Palestina

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Ratapan untuk Palestina
Dec 27th 2023, 18:47, by Ahmad Muhajir, Ahmad Muhajir

Asap mengepul di atas bangunan yang hancur di Gaza, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, terlihat dari Israel selatan, Rabu (6/12/2023). Foto: Athit Perawongmetha/REUTERS
Asap mengepul di atas bangunan yang hancur di Gaza, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, terlihat dari Israel selatan, Rabu (6/12/2023). Foto: Athit Perawongmetha/REUTERS

Para penjajah itu telah buta matanya, telah tertutup rapat hatinya. Iblis mungkin bingung kenapa mereka berlaku lebih hina.

Kemarin, mereka, dengan semangat yang ceria, menjadikan kasih hadir di sekitar mereka, dan membiarkan kegembiraan melengkapi hari-hari kecil mereka dengan kebahagiaan. Namun, setelah rangkaian serangan rudal yang tak henti itu, harapan akan masa depan yang telah mereka impikan begitu lama hancur terkoyak oleh kekejaman peluru.

Mereka bukanlah manusia, juga bukan binatang, karena bahkan binatang akan merasa malu dengan perilaku kejam mereka. Dunia yang mereka ciptakan adalah neraka yang dipenuhi dengan penindasan. Suara orang-orang telah ditekan, mereka dipaksa diam, dan hanya bisa menyaksikan ketidakadilan tanpa bisa bersuara.

PBB hanya sekadar retorika kosong. Panggilan akan perdamaian bagaikan hembusan angin yang tak pernah sampai ke Palestina. Palestina tak sama dengan Ukraina karena standar ganda kemanusiaan hanya berlaku untuk Israel, Amerika, dan para negara penjajah Eropa. Mereka dengan senangnya menyaksikan anak-anak Palestina terluka di tanah airnya sendiri, menyaksikan perempuan menangisi kehilangan bayi mereka.

Luka-luka berserakan di setiap tempat. Tidak ada tempat yang aman, bahkan rumah sakit pun menjadi tempat yang terindah untuk mempercepat kematian. Tempat-tempat ibadah dihancurkan oleh bom, rumah-rumah tercinta telah digusur, dan tenda-tenda pengungsian hanya akan menjadi abu.

Kemarin, anak-anak masih bersuka ria menyanyikan lagu-lagu di tepi Gaza. Mereka bercerita tentang impian masa depan mereka dalam sebuah negeri yang penuh kedamaian. Kemarin, harapan besar ada untuk hidup dengan lebih lama. Kemarin, lansia dan perempuan tak perlu menjadi tawanan dalam situasi tertentu. Kemarin, Palestina telah hidup dalam kedamaian sebelum kedatangan imigran yang merusak ketenangan.

Negara-negara penjajah menemukan kepuasan dalam kematian, dalam air mata yang mengalir, dalam teriakan yang menyayat hati, dan menikmati pembunuhan. Tidak ada HAM untuk Palestina, karena mereka bukan bagian dari penjajah.

Kebiadaban zionis dan sekutunya menelanjangi orang-orang Palestina!

Media files:
01hgzewmf2na03cmzpvwzsdk9c.jpg (image/jpeg)
You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar