Gunung berapi di Reykjavik, Islandia, meletus, pada Senin (10/7) waktu setempat. Letusan itu dilaporkan terjadi di sebelah utara Litli Hrutur.
Kantor meteorologi setempat mengatakan letusan ini menjadi yang ketiga kalinya dalam dua tahun.
"Letusan terjadi di cekungan kecil di sebelah utara Litli Hrutur, dari mana asap keluar ke arah barat laut," katanya, dikutip dari AFP, Selasa (11/7).
Rekaman yang beredar di media lokal menunjukkan kepulan asap sangat besar naik dari tanah serta aliran lava yang cukup besar. Ribuan gempa kecil telah tercatat di daerah tersebut dalam seminggu menjelang letusan.
Gempa ini menandakan bahwa magma di bawah tanah sedang bergerak dan letusan akan segera terjadi. Magma menembus tanah sekitar pukul 16:40 GMT, hanya beberapa kilometer dari dua letusan sebelumnya dalam dua tahun terakhir.
Letusan pertama terjadi pada 19 Maret 2021 di lembah Geldingadalur dan berlangsung selama enam bulan. Letusan kedua terjadi pada 3 Agustus 2022 di lembah Meradalir, berlangsung selama tiga minggu.
Sebelum letusan tahun 2021, wilayah tersebut tetap tidak aktif selama delapan abad, tetapi ahli vulkanologi yakin siklus baru peningkatan aktivitas dapat berlangsung beberapa tahun.
Letusan efusif yang terjadi di daerah tersebut sejauh ini tidak terlalu berbahaya, dan juga tidak berdampak pada lalu lintas udara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar