Search This Blog

Pajak dalam Stabilitas Ekonomi

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Pajak dalam Stabilitas Ekonomi
Jun 25th 2023, 20:58, by Frengki Hermanto Marbun, Frengki Hermanto Marbun

Ilustrasi pajak: Shutterstock.
Ilustrasi pajak: Shutterstock.

Ada enggak sih negara yang bisa bertahan jika warganya tidak membayar pajak? Saya rasa, hampir mustahil sebuah negara bisa berkembang atau maju jika warganya tak taat membayar pajak.

Apalagi, tahu enggak sih, pajak merupakan satu dari sebagian pendapatan terbesar sebuah negara yang cenderung digunakan untuk membiayai infrastruktur hingga bisa dipakai mencicil utang negara.

Lalu, apa kaitannya, sih, dengan stabilitas ekonomi dalam sebuah negara? Dan, seberapa pentingnya, sih, pajak untuk negara miskin, berkembang, hingga negara maju?

Nah, sebelum membahas hal tersebut, perlu dipahami pengertian dari pajak. Dalam arti luas, pajak merupakan kontribusi bagi setiap warga negara dengan memberi berupa uang kepada negara.

Cara ini sering dilakukan melalui pajak penghasilan sebuah barang, tempat bisnis, hingga gaji dari setiap warga negara.

Bahkan, menurut laporan yang dikeluarkan Kementerian Keuangan Indonesia pada Minggu, 01 Mei 2022 lalu, pendapatan negara dari pajak mencapai Rp1.716,8 triliun atau 65,37 persen. Wow, gede banget, bukan?

Nah, dari angka tersebut, kita bisa menyimpulkan bahwa betapa pentingnya pajak dalam pendapatan sebuah negara setiap tahunnya. Artinya, jika pembayaran pajak berjalan lancar, maka ekonomi sebuah negara juga berjalan dengan baik.

Membayar pajak: Pixabay
Membayar pajak: Pixabay

Sebaliknya, jika kontribusi wajib dari warga negara tersebut mandek, maka bayangkan saja. Negara itu bakal menuju kehancuran atau bangkrut atau juga bisa disebut jatuh miskin.

Nah, jika sudah mengetahui pengertian pajak hingga kontribusinya terhadap pendapatan negara? Lalu, kita bisa beranjak membahas bagaimana pengaruh pajak terhadap stabilitasi ekonomi pada sebuah negara?

Stabilitas Ekonomi dalam Sebuah Negara

Stabilitas dalam arti KBBI merupakan kestabilan atau keseimbangan. Dalam segi ekonomi, stabilitas ekonomi harus diwujudkan untuk menunjang pertumbuhan ekonomi. Lalu bagaimana caranya?

1. Pengoptimalan Penerimaan Pajak

Pernah dengar enggak sih? Sebagai warga negara yang baik, kita disebut wajib membayar pajak? Nah, pernyataan ini tentu sering kita dengar. Mengapa demikian?

Ilustrasi pajak: Pixabay
Ilustrasi pajak: Pixabay

Sebab, pembayaran pajak dari bisnis hingga gaji yang kita terima dari tempat kita bekerja akan digunakan untuk membiayai rata-rata pengeluaran negara setiap tahunnya.

Nah, dari pembayaran pajak tersebut, negara akan menggunakan uang kita untuk belanja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) setiap tahunnya.

Mulai dari belanja modal, pembayaran bunga utang, subsidi (beras miskin hingga BBM), belanja hibah, dana otonomi, dan bantuan sosial (kartu prakerja, BPNT, PKH, PIP Kemenag, BLT BBM, Dana Desa, hingga KIS).

Jadi, pembayaran pajak yang kita keluarkan setiap bulan atau tahunnya ternyata bakal kita terima kembali? Ya, jelas, dong.

Nah, hal ini juga lah yang membuat stabilitas ekonomi pada sebuah negara bisa terjaga jika warga negaranya taat membayar pajak. Apalagi, uang dari pajak itu akan kembali dinikmati oleh rakyat itu sendiri.

2. Pembangunan Infrastruktur

"Untuk apa sih bangun jalan tol, jembatan, pelabuhan hingga bandara? Habis-habisin duit aja. Mending dikasih lagi ke rakyat? Gampang, toh!"

Nah, pernyataan di atas tentu sering kita dengar di tempat tongkrongan atau warung kopi. Lalu, kenapa sih setiap negara rutin membangun atau memperbaiki jalan, jembatan, bandara, hingga pelabuhan setiap tahunnya? Untuk apa sih itu?

Nah, sebagai ilustrasi, ketika seorang sopir truk sayur sedang mengantar dagangannya ke kota. Namun, jalan yang dilintasi ternyata rusak parah. Kemudian, sayur tersebut pun menjadi layu atau tidak layak dijual lagi.

Hingga kemudian, Pak sopir pun bakal mendapat masalah dari si bos. Sebaliknya, si bos juga bakal mengalami kerugian.

Nah, hal-hal seperti inilah yang harus dihindari. Pembangunan infrastruktur dari jalan hingga bandara sangat dibutuhkan. Sebab, hal tersebut akan membantu percepatan hingga pertumbuhan ekonomi dari daerah ke kota.

Tidak hanya itu, semakin cepat perpindahan barang dari desa ke kota, maka bakal berdampak baik bagi pertumbuhan ekonomi. Nah, satu lagi nih, pembangunan infrastruktur juga berdampak positif loh terhadap angka pengangguran.

Artinya, setiap proyek pembangunan infrastruktur, maka akan menyerap jutaan tenaga kerja di Tanah Air. Apalagi, di era saat ini, banyak tamatan SMA hingga sarjana muda yang menganggur.

Ilustrasi grafik ekonomi. Foto: Pixabay
Ilustrasi grafik ekonomi. Foto: Pixabay

Dengan begitu, pembangunan infrastruktur bisa membantu mereka mendapat pekerjaan.

Jadi, bagaimana? Masih malas membayar pajak? Dan, Masih menganggap pembangunan infrastruktur hanya memboroskan APBN?

Lalu, bagaimana dengan negara-negara maju? Mengapa warga negara di sana juga wajib membayar pajak? Padahal, mereka kan tinggal negara kaya, toh? Ngapain bayar pajak lagi?

Nah, kembali pada penjelasan di atas. Pajak merupakan satu dari sekian pendapatan terbesar sebuah negara selain investasi dari negara sahabat.

Bayangkan saja, negara tetangga kita, Sri Lanka adalah salah satu contoh negara yang di ambang kebangkrutan di era modern saat ini akibat menurunnya pendapatan negara mereka.

Bahkan, para rakyat di negara Tetasan Air Mata India tersebut rata-rata tidak bisa membayar pajak akibat impitan ekonomi. Termasuk, meningkatnya angka pengangguran serta banyaknya rakyat yang kehilangan pekerjaan hingga mayoritas bisnis hancur lebur di sana.

Untuk itu, negara maju sekelas Amerika Serikat, Rusia, Jepang, hingga Singapura pun sangat getol mewajibkan setiap warga negaranya membayar pajak.

Tidak cuma itu, negara maju tersebut juga mewajibkan warga negara asing (WNA) membayar pajak barang hingga bisnis jika berkunjung atau menetap sementara di negara itu.

Untuk itu, kesadaran setiap warga negara sangat dibutuhkan untuk keberlangsungan atau masa depan negara tersebut. Bayangkan saja, apa jadinya jika rakyat tidak sudi membayar pajak? Bisa hancur, toh, negara tersebut?

Maka, bisa dipastikan negara maju seperti Amerika Serikat, Rusia hingga Jepang juga bakal bangkrut karena pajak merupakan satu di antara pendapatan terbesar di setiap negara termasuk di Tanah Air.

Media files:
01h3sbbgtw9jy8yw589hq4ft5e.jpg (image/jpeg)
You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar