Dec 9th 2022, 16:28, by Andreas Gerry Tuwo, kumparanNEWS
Sebanyak dua pimpinan oposisi di Bangladesh ditangkap aparat pada Jumat (9/12). Penangkapan dilakukan sehari sebelum demo besar menuntut pengunduran diri Perdana Menteri Sheikh Hasina.
Demo dipicu kenaikan harga dan pemadaman listrik yang terjadi beberapa bulan terakhir di Bangladesh. Pengunjuk rasa yang digerakkan oposisi, menuding Hasina harus bertanggung jawab.
Tak hanya meminta Hasina mundur, pengunjuk rasa menuntut percepatan pemilu, serta pembentukan pemerintahan darurat.
Sehari sebelum penangkapan, polisi menembakkan peluru karet ke arah massa di ibu kota Dhaka. Massa dari Partai Nasionalis Bangladesh (BNP) berkumpul sebagai persiapan demo besar 10 Desember 2022 mendatang.
Penembakan itu menelan satu orang korban jiwa. 10 orang lainnya terluka.
Sementara itu, keterangan BNP penangkapan dilakukan terhadap Sekjen partainya Mirza Fakhrul Islam Alamgir dan eks Menteri Mirza Abbas. Keduanya ditangkap di rumahnya.
"Mereka diberi tahu mereka ditangkap atas perintah komandan tertinggi," kata Kepala Media BNP Zahiruddin Swapan seperti dikutip dari AFP.
Swapan menambahkan, lokasi penahanan kedua orang tokoh oposisi itu masih menjadi misteri.
Keterangan BNP dibantah polisi. Aparat keamanan mengatakan, dua tokoh oposisi ditahan di markas divisi detektif Kepolisian Bangladesh.
"Mereka sedang diinvestigasi," kata Kepala Divisi Detektif Bangladesh Harun Ur Rashid.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar