Tim pemenangan Paslon 01 Pilgub Sumut, Bobby Nasution-Surya, menjelaskan soal insiden lempar batu. Insiden pelemparan batu ke mobil Bobby terjadi usai debat kedua Pilgub Sumut pada Rabu (6/11) malam.
Ketua tim pemenangan 01, Hinca Panjaitan, menuturkan pasangan Bobby-Surya keluar usai paslon Edy-Hasan. Kata dia, hal ini bergantian sebab di debat perdana, paslon 01 keluar lebih dulu.
Hal ini dilakukan untuk menghindari penumpukan massa. Kata Hinca, mulanya massa bubar dengan aman. Namun, tiba-tiba terjadi kericuhan.
"Tapi begitu paslon kami ingin tinggalkan tempat lokasi acara dan pengawalannya cukup ketat dan keluar begitu semua orang mendengar yang ada di situ saya kebetulan ada di situ meski agak jauh," kata Hinca di Rumah Pemenangan Bobby-Hasan, Kamis (7/11).
"Saya melihat apa yang terjadi tadi malam itu tadi ada pelemparan dan suara itu ada begitu," sambungnya.
Terkait tuduhan dari tim pemenangan 02 yang menyebut kericuhan dimulai dari insiden lempar botol oleh relawan 01, Hinca membantahnya.
"Sama sekali enggak ada dari kita, sama sekali gak ada (yang melempar botol air mineral)," kata dia.
"Kami yakinkan pastikan kawan kawan semua dari kami 01 semuanya taat aturan karena waktu di KPU kita sepakat tata tertib dan menjaga ketertiban itu baik di dalam ruang baik di luar debat," jelasnya.
Tim Edy Sebut Relawan Bobby Lempar Botol
Sementara, juru bicara Edy-Hasan, Sutrisno, mengatakan bahwa insiden kericuhan berawal dari relawan Bobby-Surya.
"Jadi justru sebenarnya kita yang mendapat lemparan botol air mineral. Setelah paslon kita kena lemparan itu maka kita buru-buru panggil mobil agar paslon tinggalkan arena debat, dari jalan raya. Memang hampir kena, belum kena saat itu," kata Sutrisno saat dihubungi, Kamis (7/11).
"Selain paslon, memang ada salah satu pendukung menggunakan seragam pocong kena kepalanya pakai air mineral. Lalu kita evakuasi ke kursi dekat Lapangan Benteng," sambungnya.
Akibat insiden ini, relawan 02 pun marah. Lalu, terjadi insiden kericuhan itu.
"Atas dua peristiwa itu maka anak anak menjadi marah. Kenapa sepertinya polisi memproteksi kita menyuruh pulang, bukan mencari siapa yang melempar," kata dia.
"Karena dari arah lemparan botol itu jelas dari arah pendukung 01 yang ada di halaman hotel. Tapi polisi justru menertibkan kita bukan mencari orang melempar botol," sambungnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar