Oct 30th 2024, 11:45, by Reza Aditya Ramadhan, kumparanNEWS
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) merespons isu beredarnya anggur Shine Muscat yang diduga terpapar residu kimia atau pestisida di atas batas aman.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Aji Muhawarman mengatakan, pihaknya bakal berkoordinasi dengan sejumlah pihak untuk menelusuri isu tersebut.
"Terkait isu anggur Shine Muscat di Thailand dan Malaysia, Kemenkes akan berkoordinasi dengan Badan Karantina Indonesia dan Kementerian Pertanian sebagai pengawas komoditi pangan segar dari dalam dan luar negeri," kata Aji dalam keterangannya, Rabu (30/10).
Aji membeberkan, residu pestisida memiliki dampak yang berbeda-beda bagi tubuh manusia bila dikonsumsi, bergantung pada kadarnya.
Ia menerangkan, pestisida dengan efek sistemik atau yang telah diserap tanaman akan berdampak pada gangguan kinerja endokrin, fungsi hati, serta ginjal.
"Pestisida non sistemik: paparan jangka panjang dengan asupan yang cukup (jumlah pestisida yang masuk ke tubuh) dapat menimbulkan gangguan kesehatan di antaranya gangguan neurologis dan gangguan hormon," bebernya.
Untuk itu, Aji mengingatkan kepada masyarakat agar tidak lupa mencuci sayur atau buah-buahan dengan air mengalir atau merendam menggunakan larutan tertentu agar mengurangi kadar pestisida.
"Memilih produk buah yang organik yang tidak menggunakan pestisida. Memilih buah yang bisa dikupas untuk dikonsumsi," ujar dia.
"Memeriksa label untuk melihat negara asal dan informasi terkait sertifikasi keamanan pangan yang mungkin memberikan penjelasan tentang kualitas pengelolaan pestisida yang dilakukan oleh perusahaan penghasil buah tersebut," ujar dia.
Temuan di Thailand
Isu anggur Muscat mencuat setelah sejumlah pihak di Thailand menemukan 23 dari 24 sampel anggur yang ditelitinya mengandung residu kimia di atas ambang aman. Sebanyak 9 sampel merupakan impor dari China, sedangkan sisanya tak diketahui asal negaranya.
Anggur Shine Muscat asalnya adalah buah premium hasil temuan di Jepang. Namun kemudian buah ini juga diproduksi di negara-negara sekitarnya, termasuk China.
Sementara itu, Malaysia menyatakan bahwa anggur Muscat yang dijual di negaranya aman dikonsumsi. Meskipun demikian, pihaknya akan memperketat masuknya anggur Muscat pada pengiriman selanjutnya.
Sedangkan anggur Muscat impor dari China yang beredar di Indonesia dibanderol sekitar Rp 50-60 ribu per kg.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar