Oct 30th 2024, 12:06, by M Fadhil Pramudya P, kumparanNEWS
Anies Baswedan mengaku kaget dengan kabar penetapan tersangka mantan Menteri Perdagangan Thomas Lembong oleh Kejaksaan Agung. Menurut Anies, Tom Lembong merupakan orang yang lurus.
Tom Lembong merupakan bagian dari Timnas AMIN ketika Anies Baswedan maju dalam Pilpres 2024. Bahkan, Tom Lembong adalah tim ekonomi yang membantu Anies saat memimpin Gubernur Jakarta periode 2017-2023.
"Saya bersahabat dengan Tom hampir 20 tahun dan mengenalnya sebagai pribadi berintegritas tinggi. Tom selalu prioritaskan kepentingan publik dan ia juga fokus memperjuangkan kelas menengah Indonesia yang terhimpit," kata Anies dikutip dari akun X miliknya, Rabu (30/10).
"Tom adalah orang yang lurus dan bukan tipe orang yang suka neko-neko," sambungnya.
Dengan karakter itu, lanjut Anies, selama Tom berkarier di dunia usaha dan di pemerintahan menjadi disegani. Baik di lingkup domestik maupun internasional.
"Kabar ini amat-amat mengejutkan. Walau begitu kami tahu proses hukum tetap harus dihormati. Kami percaya aparat penegak hukum dan peradilan akan menjalankan proses secara transparan dan adil. Kami juga tetap akan memberikan dukungan moral dan dukungan lain yang dimungkinkan untuk Tom," papar Anies.
Anies pun menyampaikan pesannya kepada Tom Lembong yang saat ini sudah ditahan di Rutan Kejari Jakarta Selatan.
"Tom, jangan berhenti mencintai Indonesia dan rakyatnya, seperti yang telah dijalani dan dibuktikan selama ini. I still have my trust in Tom, dan doa serta dukungan kami tidak akan putus," ujar Anies.
Sebagai penutup, Anies mengingatkan soal harapan bahwa Negara Indonesia merupakan negara berdasarkan kekuasaan hukum. Bukan berdasarkan kekuasaan.
"Kami ingin negeri ini membuktikan bahwa yang tertulis di Penjelasan UUD 1945 masih valid yaitu, "Negara Indonesia adalah negara berdasarkan hukum (Rechtsstaat), bukan negara berdasarkan kekuasaan belaka (Machtstaat)," pungkasnya.
Tom Lembong dijerat sebagai tersangka kasus dugaan korupsi importasi gula selaku Menteri Perdagangan pada 2015-2016. Negara disebut mengalami kerugian hingga Rp 400 miliar.
Usai pemeriksaan sebagai saksi, Tom Lembong langsung ditetapkan sebagai tersangka. Bahkan langsung ditahan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar