Oct 4th 2024, 01:21, by Fachrul Irwinsyah, kumparanNEWS
Penyidik dari Jampidsus Kejagung merampungkan penggeledahan di kantor Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Jumat (4/10). Ada 4 boks dan 2 kardus yang dibawa penyidik usai menggeledah kantor tersebut.
Barang bukti tersebut dikeluarkan penyidik Kejagung dari kantor KLHK dengan menggunakan satu troli. Semuanya kemudian dimasukkan ke 1 mobil Hiace.
Berdasarkan pantauan kumparan di lokasi, barang bukti itu dimasukkan ke mobil pada pukul 00.23 WIB. Usai itu, mobil langsung pergi meninggalkan kantor KLHK.
Adapun barang bukti itu adalah 3 boks bertutup warna biru dan 1 boks bertutup oranye. Di masing-masing boks bertuliskan keterangan yang menandakan asal barang bukti tersebut.
Berikut rinciannya:
Boks bertutup biru 1: Biro Hukum I
Boks betutup biru 2: Biro Hukum II
Boks bertutup biru 3: Ruang IPHL
Boks bertutup warna oranye: Disita Dari; Ruang Kerja Sub-Direktorat Perubahan, Peruntukan dan Fungsi Kawasan Hutan, stok II Lt 2 Gedung Manggala Wanabakti, Jenderal Gatot Soebroto-Jakarta.
Semua boks terlihat berisikan berkas-berkas. Isi di boks itu sama seperti di 2 kardus yang merupakan barang bukti lainnya. Akan tetapi, tak ada keterangan apa pun yang tertulis pada kardus-kardus berwarna cokelat yang diikat tali rafia itu.
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari penyidik Kejagung, penggeledahan berlangsung sejak pukul 09.00 WIB, Kamis (3/10). Ada belasan penyidik yang diturunkan untuk melakukan penggeledahan.
Pernyataan Kejagung
Sebelumnya, berdasarkan Kapuspenkum Kejagung Harli Siregar, penggeledahan ini adalah terkait perkara dugaan korupsi dalam tata kelola perkebunan kelapa sawit pada tahun 2016-2024.
Belum ada keterangan lebih lanjut yang menjelaskan duduk perkara kasus ini.
"Benar penyidik pada Jampidsus sedang melakukan kegiatan penegakan hukum berupa penggeledahan di KLHK," ujar Kapuspenkum Kejagung, Harli Siregar, saat dikonfirmasi, Kamis (3/10).
"Terkait dengan penyidikan perkara dugaan tindak pidana korupsi dalam tata kelola perkebunan kelapa sawit tahun 2016-2024," tambahnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar