Sep 9th 2024, 11:00, by Azalia Amadea, kumparanFOOD
Ilustrasi restoran fine dining berbintang Michelin. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Chloe Jade Meltzer, seorang wanita yang berprofesi sebagai content creator travel, beberapa waktu lalu mengunggah video review saat bersantap di restoran berbintang dua Michelin di Spanyol. Sayangnya, pengalaman yang didapatkan justru dia nilai buruk.
Mengutip Today, Meltzer mengatakan dia tidak menyangka video review-nya akan viral di media sosial. Kendati demikian, dia berharap video tersebut bisa membantu orang lain yang hendak makan ke restoran mewah itu.
Meltzer bersama dua orang temannya pada bulan Juli, telah mengunjungi restoran berbintang Michelin, yang juga masuk dalam daftar "50 Restoran Terbaik Dunia" (sejak 2006). Restorannya bernama Mugaritz.
Di restoran itu, Meltzer bersama teman-temannya menikmati suguhan 22 hingga 25 menu makanan. Mereka mengeluarkan biaya hingga 1.000 dolar AS atau sekitar Rp 15,4 juta.
Ilustrasi dapur restoran Foto: Shutter Stock
Lantaran melihat reputasi restoran yang begitu bagus, dan banyak koki hebat merekomendasikannya, Meltzer terbawa penasaran dan memutuskan membuat reservasi untuk bisa makan di Mugaritz. Dia harus menunggu beberapa minggu untuk bisa makan di restoran itu.
Saat waktunya tiba, sayangnya, pengalaman makan yang awalnya dia nilai unik itu berujung menjadi buruk. Menurutnya, makanan yang disuguhkan tidak enak. Beberapa makanan terasa aneh, dengan bentuk yang juga tak kalah "aneh".
Meltzer mengatakan konsep dan ide di balik setiap hidangan sangat mengesankan dan menarik, namun eksekusi rasa kurang maksimal.
"Saya pikir konsepnya bagus, tetapi Anda tidak datang ke sana untuk pameran seni — Anda datang ke sana untuk makan," kata Meltzer. "Jadi menurut saya cukup menyesatkan ketika Anda mematok harga semahal itu untuk menu yang tidak bisa dimakan."
Salah satu hidangan yang mereka anggap paling membuat penasaran adalah sajian yang disebut restoran itu sebagai "Pusar dunia"; perpaduan minyak almond dan air yang terbuat dari minuman susu fermentasi yang disajikan dalam cetakan gelatin yang dibentuk seperti pusar.
Namun, katanya, dia tetap berpikiran terbuka dengan setiap hidangan yang disajikan. Dia berharap akan mendapatkan sesuatu yang baik.
"Saya bukan orang yang suka memancing amarah atau semacamnya," lanjutnya, "tetapi ini adalah pengalaman yang sangat buruk."
Ilustrasi makanan fine dining. Foto: FOOD_PHOTOGRAPHY/Shutterstock
Meltzer mengatakan jelas baginya bahwa koki tersebut memiliki mata yang kreatif dan bakat untuk ketepatan teknik, tetapi pelaksanaan rasa dan tekstur menjadi bagian yang hilang.
Restoran Mugaritz ini didirikan oleh Chef Andoni Luis Aduriz. Kepada Today, Chef Aduriz menjelaskan bahwa konsep restorannya adalah "perbatasan", dengan misi "selalu memperluas batas gastronomi". Pihak Mugaritz juga mengatakan, meski video itu viral tidak lantas memengaruhi penjualan restorannya sejauh ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar