Aug 5th 2024, 06:00, by Fitra Andrianto, kumparanOTO
Pesatnya perkembangan kendaraan listrik di Thailand membuat produsen kendaraan internal combustion engine (ICE) kesulitan bersaing. Ford Thailand berharap pemerintah memberikan bantuan kepada produsen mobil dan motor yang masih menggunakan mesin ICE.
Disitat dari Bangkok Post, Managing Director Ford Thailand Ratthakarn Jutasen mengungkapkan pemerintah memberikan berbagai program untuk kendaraan listrik mulai dari subsidi hingga pemotongan pajak. Sementara untuk kendaraan ICE tidak mendapatkan bantuan apa pun.
Lebih lanjut, Ford berharap pemerintah punya solusi untuk memberikan kelonggaran pinjaman. Menurutnya, kesulitan mendapatkan pinjaman jadi salah satu faktor merosotnya penjualan mobil secara domestik di tahun 2024.
"Pengusaha yang bergerak di bidang usaha yang terkait dengan kendaraan ICE adalah sahabat lama pemerintah. Mereka juga berperan dalam mengembangkan rantai pasokan otomotif di Thailand," kata Ratthakarn Jutasen kepada Bangkok Post.
"Seharusnya pemerintah mau membantu mereka (produsen kendaraan ICE) karena industri otomotif saat ini sedang melemah," lanjutnya.
Berdasarkan data yang dipublikasikan Bangkok Post, rasio utang terhadap PDB di Thailand sangat tinggi mencapai 91 persen.
Ford Thailand juga memperkirakan penjualan mobil domestik pada tahun 2024 hanya mencapai 640 ribu unit. Angka itu turun dari target sebelumnya sebesar 820 ribu sampai 830 ribu unit, penurunan juga disebabkan pertumbuhan ekonomi Thailand yang lambat.
Penjualan mobil di Thailand pada semester kedua diprediksi akan naik 12-13 persen karena adanya pemberian anggaran negara, stimulus hingga pemulihan di sektor pariwisata.
Ratthakarn mengungkapkan, di semester pertama, penjualan Ford mencapai 11.282 unit yang membuat perolehan pangsa pasar sebesar 8-9 persen. Di sektor penjualan Ford berada di posisi ketiga pada semester pertama.
"Untuk mencapai target, Volume penjualan kami harus mencapai 54 ribu sampai 55 ribu unit," tuntas Ratthakarn.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar