Penjelasan detail mengenai teknologinya sudah, pun dengan menjajalnya di sirkuit Sentul tempo hari lalu. Lantas, bagaimana eksplorasi fitur YECVT atau Yamaha Electric Continuously Variable Transmission pada Yamaha NMax 'Turbo' ketika dipakai touring?
Tulisan ini merupakan sedikit kelanjutan dari cerita saya saat menjajal perdana NMax 'Turbo' dalam rangkaian media test ride Tour Boemi Nusantara pada etape pertama dari Jakarta hingga berakhir di Yogyakarta. Ulasannya bisa Anda baca di bawah ini.
Oke, kalau sebelumnya saya dan awak media lain berhasil mendarat di kota Cirebon dan mengetahui konsumsi BBM rata-ratanya berdasarkan layar MID, kini saatnya menyelam lebih dalam potensi maksimal yang bisa ditawarkan dari YECVT alias si 'turbo' itu sendiri.
Agenda hari kedua ini berjalan dari Cirebon menuju Wonosobo atau tepatnya finis di kawasan Dieng, perjalanan memakan durasi lebih kurang 5 jam. Bila Anda yang cukup sering berkelana dengan rute ini, tentunya sudah bisa membayangkan kondisi jalur yang dilalui.
Berangkat pukul 08:30 WIB, saya dan yang lainnya terlebih dahulu diajak keliling kota Cirebon. Kemudian melanjutkan petualangan ke daerah Pemalang, lalu Batang, hingga malam hari tiba di kawasan Dieng untuk beristirahat.
Sip, bagaimana soal peran fitur 'turbo' atau YECVT tadi? Pada tulisan saya sebelumnya, saat situasi jalan lurus dan lengang atau di dalam perkotaan, sebenarnya tidak begitu terasa perbedaan baik ketika fitur tersebut diaktifkan atau tidak.
Kala itu saya berpikir, mungkin ada benarnya perkataan orang ramai soal 'turbo' pada NMax anyar ini hanya sekadar gimmick atau sebuah fitur untuk menambah keseruan berkendara saja. Nyatanya, agaknya saya keliru dengan hal itu.
Selepas makan siang dan salat Jumat di Pemalang, rombongan kembali melanjutkan perjalanan. Saat momen menuju Dieng via Batang inilah, saya mulai berpikir kegunaan lain dari fitur YECVT NMax 'Turbo' ini.
Sebelum rentetan perjalanan ini dimulai, sebenarnya Yamaha sudah memberikan penjelasan bahwa fitur YECVT selain membuat akselerasi lebih cepat, dapat juga difungsikan membantu deselerasi ketika memperlambat kendaraan atau melewati jalan menurun.
Pas, karena mayoritas perjalanan saat memasuki daerah Batang hingga Dieng lebih banyak diwarnai karakter jalan naik dan turun, serta bonus kontur lintasan yang berkelok-kelok. Pertama, saya mengaktifkan modus T mode (Town).
Saat memasuki trek turun, saya langsung menekan tombol Y-Shift yang berada di sebelah kiri kemudi. Tingkatannya diatur yang paling tinggi alias High (3), motor seketika tertahan diikuti dengan putaran mesin tinggi, hingga kelajuannya mulai melambat tanpa bantuan rem.
Saya pribadi sudah impresif sejauh itu, tapi tunggu ketika saya mengubahnya menjadi modus S mode (Sport). Masih di jalan menurun lainnya, singkatnya mode ini memiliki karakter serupa dengan T mode. Hanya saja, kemampuannya lebih kuat.
Ketika pada tingkatan paling tinggi atau High (3), motor tertahan selayaknya kedua rem tengah aktif. Ini sangat membantu ketika motor hendak memasuki tikungan untuk manuver yang lebih baik dan saya nilai amat berguna meringankan beban kinerja rem.
Untuk pertama kalinya, saya merasakan 'engine brake' sebesar ini pada skutik 150 cc atau dibanding dengan motor matik lain pada umumnya. Boleh dibilang, YECVT bisa diandalkan sebagai fitur keselamatan tambahan guna mencegah rem blong saat turunan.
Ada momen ketika fitur YECVT ini disiksa oleh pengendara lainnya, salah satu tim Yamaha yang bertugas sebagai juru gambar juga menunggangi NMax 'Turbo' untuk armada bertugasnya. Pada jalan turun yang panjang, mereka juga ikut mencoba fitur YECVT.
Saya yang ada di sebelahnya, menyaksikan skutik gambot yang ditumpangi dua orang itu mengeluarkan suara yang cukup keras dari area rumah CVT-nya. Tentu saja itu berasal dari area mesin yang sedang berputar tinggi akibat rasio puli primer yang dibuat besar.
Cukup lama momen itu terjadi dan tidak ada masalah berarti setelahnya pada komponen elektris tersebut. Motor yang mereka tumpangi itu mampu kembali digeber dan berjalan normal tanpa kendala apa pun.
Dari situ saya mulai bergumam, ternyata asyik juga adanya fitur 'turbo' pada NMax baru ini. Terutama ketika dipakai saat perjalanan jauh atau saat menjumpai jalanan dengan kontur berbukit, bahkan sang kakak XMAX saja belum punya fitur serupa.
Oh ya, lalu bagaimana ketika diajak menanjak? Adanya YECVT, plus pilihan modus berkendara antara T mode dan S mode menjadikan NMax 'Turbo' ini membuatnya tak susah payah untuk merangkak naik. Baik itu saat seorang diri maupun berboncengan.
Kegunaan lain yang dirasakan adalah saat NMax 'Turbo' diajak untuk mendahului kendaraan lain yang ada di depannya. Memang butuh penyesuaian agar ibu jari bisa tepat mendarat di tombol Y-Shift dan menekannya dengan cepat tanpa salah pencet tombol klakson.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar