Anak mendiang Otig Pakis, Macan Wigit, mengungkap bahwa sang ayah merupakan sosok aktor yang sangat berdedikasi terhadap profesinya. Bahkan di akhir masa hidupnya, Otig masih terlibat salah satu proyek film.
"Di tengah sakitnya ini masih berusaha akting dan ketemu sama temen-temen yang belajar akting," kata Macan di Kompleks makam Bengkel Teater di Depok, Jawa Barat, Jumat (9/8).
Macan mengaku banyak mengambil pelajaran dari sang ayah. Salah satunya, soal keinginannya berjuang untuk keluarga dan profesinya yang tak pernah luntur.
"Dia enggak pernah menyerah untuk keluarga, dia orang yang berprinsip di dunia seni dan minta untuk apa pun yang terjadi, harus jalan terus," ujar Macan.
"Harus lanjut terus untuk menghasilkan karya terbaik," tambahnya.
Jeanzah Otig Pakis di rumah duka. Foto: M. Rizki/kumparan
Meski terbilang senior, Otig juga bukan sosok yang anti kritik. Kata Macan, dia dan sang ayah tak segan mengkritik karya satu sama lain.
"Mengkritiknya juga cukup kritis, ya. Kami percaya itu bagus untuk mengembangkan diri dan kesenian," tandasnya.
Aktor Otig Pakis meninggal dunia pada Kamis (8/8) kemarin, setelah berjuang selama tiga tahun melawan penyakit kanker rektrum. Jenazah Otig dimakamkan di Kompleks makam Bengkel Teater di Depok, Jawa Barat, Jumat (9/8).
Otig Pakis meninggal dunia di usia 64 tahun. Debut aktingnya dimulai lewat film Di Luar Batas yang dirilis tahun 1984.
Setelahnya, Otig terlibat dalam puluhan film Tanah Air. Sajen, Filosof Kopi 2: Ben & Jody, Ketika Mas Gagah Pergi, merupakan sejumlah film yang pernah dia mainkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar