Search This Blog

Tips Membesarkan Anak agar Tidak Manja

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Tips Membesarkan Anak agar Tidak Manja
Jul 7th 2024, 18:04, by Eka Nurjanah, kumparanMOM

Tips Membesarkan Anak agar Tidak Manja. Foto: Selfmade studio/Shutterstock
Tips Membesarkan Anak agar Tidak Manja. Foto: Selfmade studio/Shutterstock

Orang tua mana yang tak ingin anaknya bisa hidup bahagia dan sejahtera. Namun, bukan berarti orang tua harus selalu memenuhi segala keinginan anaknya.

Ya Moms, anak perlu diberi pemahaman, mana hal-hal yang masuk dalam daftar kebutuhan, mana yang hanya keinginan. Si kecil harus tahu, bahwa tidak semua keinginan harus dituruti. Selain itu, memenuhi semua keinginan anak dengan mudah, juga bisa membuatnya tumbuh jadi pribadi yang manja.

Dikutip dari Parents, penyebab utama anak menjadi manja adalah ketika orang tua terlalu longgar dalam menerapkan aturan. Pola asuh semacam ini disebut juga pola asuh permisif.

American Academy of Pediatrics (AAP) menjelaskan, orang tua yang tidak menanamkan disiplin atau menegakkan batasan dapat menyebabkan seorang anak berperilaku egois dan tidak dewasa.

Jadi, boleh saja menuruti keinginan anak, tapi tetap harus tahu batasnya.

Ilustrasi anak manja dengan ayah. Foto: Shutter Stock
Ilustrasi anak manja dengan ayah. Foto: Shutter Stock

Tanda-tanda Anak Manja

Orang tua yanf terlalu longgar dalam menerapkan aturan dapat membuat anak menjadi:

-Sulit mengontrol diri

-Agresif

-Egois

-Impulsif

-Memberontak

-Sifat mendominasi

Lantas, Berapa Lama Perilaku Manja Bertahan?

Anak-anak akan cenderung tetap manja apabila Anda tak dapat menerapkan aturan yang jelas dan disiplin. Anak manja cenderung akan mengalami masalah dengan motivasi, ketekunan, dan hubungan dengan orang lain.

Tips Agar Anak Tak Tumbuh Menjadi Sosok yang Manja

Ilustrasi Ibu dan anak laki-laki. Foto: Shutter Stock
Ilustrasi Ibu dan anak laki-laki. Foto: Shutter Stock

1. Hindari Meminta Maaf atas Kekecewaan

Menurut terapis keluarga di Sharon, Massachusetts, Amerika Serikat, Karen Ruskin, mengucap kata maaf memang hal yang baik. Namun, ucapan maaf ini harus menyesuaikan situasi.

Anda tidak perlu meminta maaf ke anak apabila belum dapat membelikan mainan baru atau menuruti keinginan mereka. Kendari demikian, Anda tetap boleh berempati atas kekecewaannya, karena hal itu menunjukkan bahwa Anda menghargai perasaan mereka.

2. Mengelola Emosi Anak

Tidak ada orang tua yang suka melihat anak-anaknya menangis hingga mengamuk. Biasanya anak akan mengamuk apabila keinginannya tidak terpenuhi. Saat mereka mengamuk lalu Anda memenuhi permintaannya, maka mereka akan menggunakan cara yang sama untuk mendapatkan keinginan lainnya.

Pendiri Positive Parenting Solutions, Amy McCready menyebut, jika orang tua di rumah, abaikan saja selama mereka tidak menyakiti diri sendiri atau orang lain. Namun, Anda harus tetap mengawasi mereka ketika berada di tempat umum. Tetap tenang dan jangan terpancing untuk memenuhi keinginan mereka. Mereka cenderung berhenti mengamuk jika Anda tetap tenang dan tak terpancing untuk memenuhi permintaan mereka.

Ilustrasi ibu dan anak. Foto: Shutterstock
Ilustrasi ibu dan anak. Foto: Shutterstock

3. Ajari Mereka Kesabaran

Anak manja merasa berhak tidak hanya mendapatkan apa yang diinginkannya, tapi juga mendapatkannya dengan segera. Perkembangan teknologi yang membuat banyak hal serba mudah dan cepat dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak.

Teknologi ini menyebabkan anak-anak merasa bisa mendapatkan segala hal dengan mudah dan cepat. Di sisi lain, aksi Anda menolak atau setidaknya menunda keinginan mereka akan membantu anak mengembangkan disiplin dan mengajarkan anak lebih menghargai apa yang mereka terima.

Media files:
01gp2jjywyhbthae1v33v85av0.jpg (image/jpeg)
You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar