Harga minyak mentah turun pada hari Jumat (28/6), hal ini dikarenakan investor mempertimbangkan lemahnya permintaan bahan bakar AS dan mengambil sejumlah uang pada akhir kuartal II 2024.
Sementara data inflasi utama untuk bulan Mei meningkatkan kemungkinan Federal Reserve akan mulai menurunkan suku bunganya tahun ini.
Minyak mentah berjangka Brent untuk kontrak Agustus, pada hari Jumat kemarin naik 2 sen menjadi USD 86,41 per barel. Kontrak September yang lebih likuid turun 0,3 persen menjadi USD 85 per barel.
Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS turun 20 sen atau 0,24 persen menjadi USD 81,54. Untuk minggu ini, Brent naik 0,02 persen, sementara WTI berjangka mencatatkan kerugian 0,2 persen. Kedua tolok ukur tersebut naik sekitar 6 persen pada bulan Juni.
Batu Bara
Harga batu bara naik pada penutupan perdagangan Jumat kemarin. Menurut bursa ICE Newcastle (Australia), harga batu bara kontrak pengiriman Juli 2024 naik 0,60 persen menjadi USD 133.20 per ton.
CPO
Harga minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) terpantau naik pada penutupan perdagangan Jumat. Menurut bursamalaysia.com, harga CPO kontrak Agustus 2024 naik dari MYR 3,913 per ton jadi MYR 3,925 per ton
Nikel
Harga nikel juga terpantau naik pada penutupan perdagangan Jumat. Harga nikel berdasarkan London Metal Exchange (LME) ditutup naik 1,10 persen menjadi USD 17.291 per ton.
Timah
Harga timah terpantau naik pada penutupan perdagangan Jumat. Harga timah berdasarkan LME berakhir naik 1,65 persen menjadi USD 32.739 per ton.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar