Anak-anak Palestina yang menderita kekurangan gizi menerima perawatan di pusat kesehatan, di tengah kelaparan yang meluas, ketika konflik antara Israel dan Hamas berlanjut, di Rafah, di selatan Jalur Gaza, Senin (4/3/2024). Foto: Mohammed Salem/REUTERS
Hampir setengah juta orang masih mengalami bencana kelaparan yang berisiko mengancam nyawa di Gaza, Palestina.
Menurut laporan Integrated Food Security Phase Classification (IPC) yang terbaru, peringatan pada Bulan Maret mengenai ancaman kelaparan yang mengguncang wilayah utara Palestina memang belum terjadi.
"Namun, situasi di Gaza masih merupakan bencana besar dan terdapat risiko kelaparan yang tinggi dan berkelanjutan di seluruh Jalur Gaza," kata laporan tersebut dikutip dari AFP, Rabu (26/6).
Dikatakan sekitar 495.000 orang atau sekitar 22 persen populasi Gaza, menurut PBB, masih menghadapi tingkat bencana kerawanan pangan akut yang dikenal sebagai IPC Fase 5.
Sebanyak 745.000 orang lainnya diklasifikasikan dalam darurat ketahanan pangan.
Program Pangan Dunia (WFP) PBB mengatakan laporan baru ini memberikan gambaran nyata tentang kelaparan yang sedang berlangsung di sana.
Peningkatan pengiriman makanan ke wilayah utara Gaza telah membantu mengurangi tingkat kelaparan yang paling parah. Namun mereka memperingatkan bahwa di selatan Gaza situasinya bisa semakin buruk.
"Permusuhan di Rafah pada bulan Mei menyebabkan lebih dari satu juta orang mengungsi dan sangat membatasi akses kemanusiaan," lanjut laporan itu.
"WFP sekarang khawatir bahwa Gaza selatan akan segera mengalami tingkat bencana kelaparan yang sama seperti yang pernah terjadi di wilayah utara," sambungnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar