Jun 30th 2024, 20:28, by Mirsan Simamora, kumparanNEWS
Kapolda Sumbar Irjen Suharyono mengeklaim bahwa tewasnya siswa SMP bernama Afif Maulana yang ditemukan di bawah jembatan di Kuranji, Padang, bukan karena disiksa oknum polisi saat razia tawuran.
Suharyono mengatakan, Afif tewas karena melompat dari jembatan setelah kepergok polisi yang menggelar patroli tawuran saat itu. Sebelum melompat, dia sempat mengajak rekannya ikut melompat.
"Afif Maulana mengajak lompat. "Bang kita melompat saja". Dijawab Aditia "jangan lompat, kita menyerahkan diri saja". Upaya mengajak sudah jelas, upaya ingin melompat sudah jelas, upaya ditolak ajakan itu sudah jelas. Tetapi kita hanya satu tidak ada saksi yang melihat, kapan dia melompat. Kapan dia melakukan niatnya itu. Kapan dia merealisasikan ajakannya itu," kata Suharyono di Mapolda Sumbar, Minggu (30/6).
"Saat ditangkap, Aditia menyampaikan ke anggota polisi "pak teman saja tadi ada melompat". Polisinya menjawab tidak mungkin, dan tidak percaya menerima informasi dari Aditia. Ini kami meluruskan sesuai fakta, tidak asumsi atau mengada," tegasnya.
Rekan Afifi, Aditia, sempat memberitahu ke polisi bahwa rekannya tersebut melompat ke sungai. Namun, saat itu tak ada polisi yang mempercayai omongannya dan meninggalkan lokasi.
"Di saat dia (Aditia) menyampaikan temannya ada yang melompat dan polisi tidak percaya, polisi hanya menjawab tidak mungkin. Kenapa polisi menjawab itu, karena tinggi (dari atas jembatan ke sungai). Tidak mungkin ada orang yang melompat. Sehingga Aditia bersama sepeda motor dibawa ke Mapolsek Kuranji," tambahannya.
Suharyono juga membantah kabar yang beredar saat di titik jatuhnya Afif, ada sejumlah polisi membawa rotan.
"Itu sudah kami klarifikasi ke Aditia, tidak ada (Afif). Jadi ada informasi yang miss understanding di dalam konteks pertama apa yang terjadi di atas jembatan," tandasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar