Search This Blog

OJK: Kredit Perbankan Naik 13,09%, Capai Rp 7.310,7 Triliun di April 2024

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
OJK: Kredit Perbankan Naik 13,09%, Capai Rp 7.310,7 Triliun di April 2024
Jun 10th 2024, 18:44, by Sinar Utami, kumparanBISNIS

Ilustrasi Uang Rupiah Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Ilustrasi Uang Rupiah Foto: Aditia Noviansyah/kumparan

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat kredit industri perbankan telah mencapai Rp 7.310,7 triliun pada April 2024. Nilai tersebut tumbuh 13,09 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae mengatakan, kredit Investasi tumbuh tertinggi yaitu sebesar 15,69 persen secara tahunan atau year on year (yoy). Sementara itu, secara nominal yang terbesar adalah kredit modal kerja yang mencapai sebesar Rp 3.319,15 triliun.

"Ditinjau dari kepemilikan bank, Bank BUMN menjadi pendorong utama pertumbuhan kredit yaitu tumbuh sebesar 15,42 persen yoy," kata Dian dalam konferensi pers RDK OJK Bulanan Mei 2024 secara virtual pada Senin (10/6).

Penyaluran kredit yang cukup signifikan tersebut melanjutkan tren pertumbuhan kredit sejak periode sebelumnya dan searah dengan target pertumbuhan tahun 2024.

"Tren pertumbuhan kredit yang baik ini menunjukkan dukungan dan komitmen perbankan yang tinggi dalam mendukung pertumbuhan ekonomi," kata Dian.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Dian Ediana Rae di Gedung DPR, Rabu (12/7/2023). Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Dian Ediana Rae di Gedung DPR, Rabu (12/7/2023). Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan

Sejalan dengan pertumbuhan kredit, Dana Pihak Ketiga (DPK) juga mengalami pertumbuhan positif. Pada April 2024, DPK tercatat tumbuh sebesar 8,21 persen yoy menjadi Rp8.653 triliun, dengan giro menjadi kontributor pertumbuhan terbesar yaitu 11,81 persen yoy.

Kinerja industri perbankan per April 2024 tetap resilien dan stabil didukung oleh tingkat profitabilitas atau Return On Asset (ROA) sebesar 2,51 persen, sementara Net Interest Margin (NIM) sebesar 4,56 persen.

Sementara dari sisi permodalan, Capital Adequacy Ratio (CAR) perbankan masih di level yang relatif tinggi yaitu sebesar 25,99 persen. Menurut Dian, ini menjadi bantalan mitigasi risiko yang solid di tengah kondisi ketidakpastian global.

Likuiditas industri perbankan pada April 2024 memadai dengan rasio Alat Likuid/Non-Core Deposit (AL/NCD) dan Alat Likuid/Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) masing-masing sebesar 113,9 persen dan 25,6 persen, atau jauh di atas threshold masing-masing sebesar 50 persen dan 10 persen.

"Kondisi tersebut searah dengan likuiditas global yang cukup ketat di tengah kebijakan bank sentral AS yang mempertahankan suku bunga tinggi (high for longer)," kata Dian.

Sementara itu, kualitas kredit tetap terjaga dengan rasio Non Performing Loan (NPL) gross perbankan sebesar 2,33 persen dan NPL net sebesar 0,81 persen.

Adapun NPL gross UMKM di April 2024 tercatat 4,26 persen dan NPL net 1,54 persen. Dian mengatakan, peningkatan NPL gross UMKM utamanya pada segmen kredit kecil dan mikro yang naik menjadi 3,89 persen di April 2024.

"Walaupun demikian, perbankan telah mengantisipasi kenaikan NPL UMKM tersebut dengan membentuk CKPN kredit UMKM sebesar Rp85,5 triliun dan perbandingan antara total CKPN UMKM terhadap total NPL UMKM mencapai sebesar 137,37 persen," kata Dian.

Media files:
01h54mt4j9760kjmhw5jv4yyzg.jpg (image/jpeg)
You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar