Search This Blog

Wall Street Ditutup Menguat, Investor Menunggu The Fed Turunkan Suku Bunga

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Wall Street Ditutup Menguat, Investor Menunggu The Fed Turunkan Suku Bunga
May 22nd 2024, 06:16, by Moh Fajri, kumparanBISNIS

Ilustrasi Wall Street. Foto: Shutterstock
Ilustrasi Wall Street. Foto: Shutterstock

Indeks saham Amerika Serikat atau Wall Street ditutup menguat pada perdagangan Selasa (21/5), meskipun kondisi tengah lesu jelang libur akhir pekan dan kurangnya katalis pasar yang substansial. Investor saat ini juga masih menunggu kapan The Fed menurunkan suku bunga.

Mengutip Reuters, rata-rata Industri Dow Jones (.DJI) naik 66,22 poin atau 0,17 persen menjadi 39.872,99, S&P 500 (.SPX) naik 13.28 poin atau 0.25 persen menjadi 5,321.41, dan Nasdaq Composite (.IXIC) juga terkerek 37,75 poin atau 0,22 persen menjadi 16.832,62.

S&P 500 serta Nasdaq mencapai penutupan tertinggi sepanjang masa, sebelum Nvidia Corp (NVDA.O) merilis laporan triwulanan dan untuk mengantisipasi rilis risalah pertemuan kebijakan moneter terbaru Federal Reserve AS, yang dijadwalkan akan digelar hari ini, Rabu (22/5).

"Banyak orang menunggu Nvidia melaporkannya, dan hal ini seharusnya tidak berdampak luas, namun akan berdampak pada cara pasar melakukan perdagangan," kata Senior Portfolio Manager Dakota Wealth di Fairfield, Connecticut, Robert Pavlik dikutip dari Reuters, Rabu (22/5).

"Ada begitu banyak penekanan yang diberikan pada AI, setiap perusahaan tampaknya mulai mempertimbangkan untuk menerapkan AI ke dalam operasi mereka," tambah Pavlik.

Selain itu, melalui pernyataannya tentang data ekonomi yang menunjukkan kebijakan pembatasan The Fed berjalan sesuai petunjuk pada Selasa (21/5), Gubernur Fed Christopher Waller telah berhasil menenangkan kekhawatiran akan kenaikan suku bunga.

Lalu, Ketua Fed Atlanta Raphael Bostic mengatakan bank sentral perlu berhati-hati menjelang penurunan suku bunga pertamanya yang dapat menyebabkan belanja terpendam dan membuat inflasi melambung tinggi.

Risalah pertemuan terbaru Komite Pasar Terbuka Federal alias Federal Open Markets Committee's (FOMC) akan dirilis pada hari ini Rabu (22/5), dan akan diurai untuk mendapatkan petunjuk mengenai waktu dan sejauh mana pelonggaran kebijakan tahun ini.

"(The Fed) bersedia memikirkan mengenai penurunan suku bunga namun kami belum mencapainya, pemikiran tersebut sama dengan yang kami ambil dari pertemuan terakhir mereka," ujar Pavlik.

"Ini seperti meminta orang tuamu untuk membawamu ke Disney World dan mereka berkata kami akan memikirkannya. Setidaknya mereka tidak mengatakan tidak," imbuh Pavlik.

Selanjutnya, saham-saham Eropa berakhir sedikit lebih rendah, turun kembali dari rekor tertingginya karena investor berhati-hati terhadap kebijakan bank sentral juga tengah menunggu data ekonomi.

Imbal hasil Treasury AS turun karena investor menunggu risalah rapat The Fed, yang sangat menanti mengenai waktu penurunan suku bunga.

Obligasi 10 tahun terakhir naik harganya pada 6/32 menjadi menghasilkan 4,4139 persen dari 4,437 persen pada akhir Jumat lalu. Harga obligasi 30 tahun terakhir naik pada 11/32 dan menghasilkan imbal hasil 4,552 persen dari 4,573 persen pada akhir Jumat (17/5).

Di sisi lain, dolar menguat terhadap banyak mata uang dunia, setelah investor menguraikan komentar pejabat Fed. Indeks dolar (.DXY) naik 0,06 persen dengan euro turun 0,01 persen pada USD 1,0854.

Yen Jepang menguat 0,05 persen terhadap greenback pada 156,20 per dolar, sementara Sterling terakhir diperdagangkan pada USD 1,2709, naik 0,04 persen pada Selasa (21/5).

Lalu mata uang kripto yang naik di tengah tanda-tanda Komisi Sekuritas dan Bursa AS mungkin menyetujui dana yang diperdagangkan di bursa spot ether.

Ethereum terakhir naik 6,3 persen, sementara bitcoin membalikkan kenaikan sebelumnya, turun 0,2 persen lebih rendah.

Selanjutnya, harga minyak terpantau merosot, memperpanjang kerugian karena prospek inflasi yang berkepanjangan dan suku bunga yang lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama. Keduanya meningkatkan kekhawatiran akan berkurangnya permintaan minyak.

Minyak mentah AS turun 0,68 persen menjadi USD 79,26 per barel dan Brent menetap di USD 82,88 per barel, turun 0,99 persen pada perdagangan Selasa (21/5).

Harga emas turun dari level tertinggi sepanjang masa karena greenback bertahan. Harga emas di pasar spot turun 0,1 persen menjadi USD 2,422.58 per ons.

Media files:
01hax24vvcjdhs59fknwgbj4ah.jpg (image/jpeg)
You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar