May 22nd 2024, 07:21, by Masruroh, BASRA (Berita Anak Surabaya)
Keinginan Abdul Hari (82) untuk berangkat haji ke Baitullah akhirnya terwujud. Kakek yang sehari-hari bekerja sebagai buruh cangkul ini mengaku sangat bahagia dan tak menyangka jika ia telah dipanggil menjadi tamu Allah.
"Alhamdulillah keinginan saya sejak lama dapat terkabul," ungkap Pak Dul, sapaan akrab Abdul Hari, saat ditemui di Asrama Haji Sukolilo.
Pak Dul mengaku sehari-hari ia bekerja sebagai buruh cangkul dengan upah kisaran Rp 40 ribu.
"Tetangga-tetangga sering minta bantuan kepada saya untuk mencangkul sawahnya. Alhamdulillah meskipun tidak seberapa, tapi bisa untuk menghidupi sehari-hari," tutur pria yang hidup sebatang kara di rumahnya ini.
Pak Dul sendiri mendaftar haji pada tahun 2019.
"Kebetulan waktu itu saya memperoleh rezeki. Pohon slobin (trembesi) yang saya punya laku Rp 33 juta. Dari situ saya pergunakan untuk mendaftar haji. Sesuatu yang sudah saya idam-idamkan selama ini," kisahnya.
Tahun ini Pak Dul mendapat panggilan berangkat haji karena masuk kuota prioritas lansia.
"Saya sangat bersyukur karena bisa lebih cepat dari tahun berangkat yang seharusnya," ujarnya penuh rasa haru.
Untuk pelunasannya, Pak Dul merelakan sepetak tanah yang ia punyai untuk dijual.
Pak Dul melanjutkan jika menggantungkan dari hasil kerjanya sebagai buruh cangkul, tidak cukup untuk pelunasan biaya haji karena penghasilannya tidak seberapa.
Tahun ini Pak Dul tergabung dengan kloter 32 dan saat ini sudah sampai di Madinah. Ia merasa bersyukur karena ia juga satu kloter dengan tetangga dekat rumahnya, Nur Halim yang setia menjadi penerjemah karena Pak Dul tidak lancar berbahasa Indonesia.
Warga asal Rembang, Kabupaten Pasuruan, ini mengungkapkan harapannya selama di tanah suci nanti.
"Saya akan memohon agar memperoleh keselamatan baik di dunia maupun akhirat. Semoga perjalanan ibadah haji saya lancar dan mabrur," harap Pak Dul.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar