May 23rd 2024, 18:35, by Berita Terkini, Berita Terkini
Bagaimana kondisi ekonomi domestik dan faktor eksternal seperti perkembangan ekonomi global, fluktuasi harga komoditas, dan kebijakan moneter negara-negara lain memengaruhi kebijakan nilai tukar uang suatu negara?
Kalimat seperti itu merupakan pertanyaan yang umum terjadi dalam pembahasan ekonomi, khususnya mengenai nilai tukar uang. Kondisi ekonomi domestik dan sejumlah faktor eksternal dapat memengaruhi kebijakan nilai tukar karena devaluasi.
Penjelasan Kondisi Ekonomi Domestik dan Faktor Eksternal Mampu Memengaruhi Kebijakan Nilai Tukar Suatu Negara
Bagaimana kondisi ekonomi domestik dan faktor eksternal seperti perkembangan ekonomi global, fluktuasi harga komoditas, dan kebijakan moneter negara-negara lain memengaruhi kebijakan nilai tukar uang suatu negara?
Beberapa orang bisa saja bertanya-tanya mengenai maksud dari pertanyaan di atas. Hal itu wajar terjadi karena narasi pertanyaan tentang nilai tukar tersebut memang terlalu panjang.
Walaupun sedikit membingungkan, pertanyaan tersebut tetap dapat terjawab dengan cara membedah maksudnya secara detail. Maksud dari pertanyaan tersebut, antara lain:
Menanyakan korelasi antara kondisi ekonomi domestik dan faktor eksternal dengan kebijakan nilai tukar uang.
Faktor eksternal yang dimaksud adalah perkembangan ekonomi global, fluktuasi harga komoditas, dan kebijakan moneter negara-negara lain.
Berdasarkan perincian maksud di atas, diketahui bahwa inti pertanyaan tersebut adalah meminta penjelasan tentang cara kondisi ekonomi domestik dan faktor eksternal memengaruhi nilai tukar. Faktanya, nilai tukar dalam ekonomi memang selalu naik turun.
Cara Kondisi Domestik dan Faktor Eksternal Memengaruhi Nilai Tukar
Setiap negara di dunia selalu memiliki nilai tukar. Dikutip dari buku Kinerja Ekspor Tuna Indonesia, Hidayati, dkk. (2017: 39), menurut Asriani, nilai tukar adalah nilai tukar mata uang dari nilai mata uang suatu negara terhadap nilai mata uang negara lain.
Nilai tukar ada banyak macamnya, yaitu nilai tukar tetap, nilai tukar mengambang, dan nilai tukar mengambang terkendali. Kebanyakan negara menganut sistem nilai tukar fleksibel sehingga dapat mengalami perubahan.
Kondisi domestik dari suatu negara dan faktor eksternal dapat memengaruhi nilai tukar uang karena menentukan daya saing suatu komoditas bagi eksportir. Selain itu, hal tersebut juga menentukan daya beli dari negara importir.
Mengutip dari buku yang sama, Hidayati, dkk. (2017: 39), dari sisi teori ekspor, nilai tukar merupakan salah satu faktor yang memengaruhi pertumbuhan ekspor suatu komoditas. Oleh karena itu kebijakan nilai tukar sering kali terjadi.
Pemerintah kerap melakukan penyesuaian nilai tukarnya. Hal tersebut dikenal dengan devaluasi, yakni penurunan nilai uang yang dilakukan secara sengaja.
Jadi, jelas bahwa bagaimana kondisi ekonomi domestik dan faktor eksternal seperti perkembangan ekonomi global, fluktuasi harga komoditas, dan kebijakan moneter negara-negara lain memengaruhi kebijakan nilai tukar memiliki jawaban yang kompleks. (AA)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar