Rahmat (25) membunuh ibu kandungnya sendiri Ines (43). Warga Kampung Cilandak, Desa Sekarsari, Kecamatan Kalibunder, Kabupaten Sukabumi, itu ditemukan tak bernyawa pada Selasa (14/5) subuh.
"Pelaku memakai garpu tanah. Garpu itu memang sudah ada di rumah yang dipakai bekerja di kebun," ujar Kapolsek Kalibunder Iptu Taufick Hadian.
Menurut keterangan yang diterima polisi dari pelaku, pembunuhan sudah terjadi pada Senin (13/5) sore.
Adapun pelaku ini pernah bekerja sebagai gurandil alias penambang emas liar. "Pelaku tidak bekerja, tapi pernah bekerja di lubang emas Cigaru," jelasnya.
Polisi kemudian menggelar olah TKP di lokasi pembunuhan. Pelaku juga sudah diamankan. Korban dibawa ke RSUD Syamsuddin SH Kota Sukabumi untuk diautopsi.
Tidur Berlumuran Darah
Rahmat membunuh ibunya yang tengah tertidur di kamar. Terdapat rentang waktu semalaman setelah pembunuhan hingga ditemukannya korban. Ternyata, rentang waktu itu tak digunakan oleh Rahmat untuk menghilangkan bukti atau melarikan diri. Dia malah tidur di kamarnya sendiri dengan berlumuran darah.
"Pelaku mendatangi ibunya dan langsung memukulkan satu buah garpu tanah yang mengakibatkan saat itu juga ibunya meninggal dunia, dan koran mengalami luka pada bagian dada muka leher dan kepala. Kami masih mendalami motifnya, adapun sementara dari pengakuan pelaku, bahwasanya dia kesal terhadap ibunya," kata Kasat Reskrim Polres Sukabumi, AKP Ali Jupri, dikutip dari sukabumiupdate.
"Pelaku itu setelah bunuh ibunya tidur dulu di kamarnya karena kamarnya bersebelahan antara (kamar) ibunya dan pelaku, pelaku tidur dengan kondisi masih memakai baju dengan ada lumuran darah di bajunya," sambungnya.
Minta Dibunuh
Pada Selasa (14/5) subuh, Rahmat mendatangi rumah tetangganya dengan membawa uang Rp 300 ribu. Dia berkata, "Pak tolong bunuh saya, ini ada uang, saya telah membunuh ibu saya."
Ali menjelaskan bahwa saat itu pelaku dengan korban hanya tinggal berdua. Ayah dari pada pelaku sudah meninggal dunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar