Search This Blog

10 Cara Menghindari KDRT untuk Menjaga Keharmonisan Rumah Tangga

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
10 Cara Menghindari KDRT untuk Menjaga Keharmonisan Rumah Tangga
May 20th 2024, 08:00, by Eka Laili Rosidha, kumparanWOMAN

Ilustrasi keluarga main bersama. Foto: Nattakorn_Maneerat/Shutterstock
Ilustrasi keluarga main bersama. Foto: Nattakorn_Maneerat/Shutterstock

Kasus KDRT di Indonesia masih terus bertambah, bahkan sepanjang tahun 2023 KemenPPPA mencatat ada lebih dari 18 ribu kasus dan tidak sedikit korbannya yang meninggal dunia. Untuk itu, penting bagi pasangan suami istri mengetahui cara menghindari KDRT guna menciptakan keluarga yang bahagia.

Dikutip dari Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga, segala tindak kekerasan termasuk KDRT adalah bentuk kejahatan dan pelanggaran hak asasi manusia. Hal ini juga termasuk bentuk kejahatan atas martabat manusia dan sebuah diskriminasi yang harus dihapuskan.

Cara Menghindari KDRT

Ilustrasi kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Ilustrasi kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Foto: Nugroho Sejati/kumparan

Cara menghindari KDRT bisa dikatakan sulit apabila sudah terjebak dalam konflik rumah tangga berkepanjangan. Akan tetapi, bagi pasangan yang mengalami permasalahan dalam rumah tangga, setidaknya dapat melakukan komunikasi dengan baik agar kekerasan terhadap pasangan tidak sampai terjadi.

Mengutip Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam oleh Agung Budi Santoso berjudul KDRT Terhadap Perempuan: Perspektif Pekerjaan Sosial, kekerasan yang dialami dalam rumah tangga terutama perempuan, berbentuk kekerasan secara fisik, mental, psikologis, seksual, penelantaran, perampasan hak, dan masih banyak lainnya.

Semua bentuk kekerasan tersebut termasuk dalam tindak kejahatan pidana yang bisa diproses secara hukum. Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan apabila mengalami KDRT dari pasangan.

1. Meningkatkan Edukasi dan Kesadaran

Tingkatkan pengetahuan tentang KDRT melalui seminar, workshop, atau literatur. Memahami tanda-tanda awal kekerasan dapat membantu dalam mencegahnya sebelum menjadi parah.

2. Menjalin Komunikasi yang Terbuka

Jalin komunikasi yang sehat dan terbuka dengan pasangan. Diskusikan perasaan, kekhawatiran, dan harapan secara jujur tanpa takut akan reaksi negatif.

3. Menetapkan Batasan yang Jelas

Tetapkan batasan dalam hubungan suami istri. Jangan ragu untuk mengungkapkan apa yang tidak dapat diterima dan pastikan pasangan mengerti serta menghormati batasan tersebut.

4. Meningkatkan Kemandirian

Tingkatkan kemandirian baik secara finansial maupun emosional. Memiliki pekerjaan dan pendapatan sendiri, memungkinkan Anda untuk punya lebih banyak kekuatan untuk meninggalkan situasi yang berbahaya saat terjadi KDRT.

5. Mengakses Bantuan Hukum

Ketahui dan manfaatkan layanan profesional seperti konseling, bantuan hukum, hotline KDRT, dan tempat rehabilitasi. Mendapatkan bantuan dari para profesional bisa menjadi strategi dan dukungan praktis dalam menghadapi KDRT.

Ilustrasi KDRT. Foto: TORWAISTUDIO/Shutterstock
Ilustrasi KDRT. Foto: TORWAISTUDIO/Shutterstock

6. Mengembangkan Keterampilan Resolusi Konflik

Pelajari dan latih keterampilan untuk menyelesaikan konflik secara konstruktif tanpa kekerasan. Hal ini termasuk mendengarkan pasangan dengan aktif, berbicara dengan tenang, dan mencari solusi yang saling menguntungkan pasangan.

7. Membuat Perjanjian Pranikah

Diskusikan dan buat perjanjian pranikah yang mencakup bagaimana menangani konflik, pengelolaan keuangan, dan hak serta tanggung jawab masing-masing. Hal ini dapat membantu menghindari perselisihan yang dapat memicu terjadinya kekerasan.

8. Deep Talk dengan Pasangan

Coba rutin deep talk (bicara dari hati ke hati) dengan pasangan untuk membangun hubungan yang lebih kuat dan sehat. Saling berbicara dan mendengarkan dengan baik dapat membantu mengidentifikasi masalah mendasar dan mengajarkan cara berkomunikasi serta berinteraksi kepada pasangan yang lebih baik.

9. Menghindari Alkohol dan Narkoba

Hindari penggunaan alkohol dan narkoba yang dapat memicu perilaku kekerasan karena hilangnya kontrol dan kendali. Penyalahgunaan zat psikotropika sering kali terkait dengan peningkatan risiko kekerasan dalam rumah tangga.

10. Membuat Perjanjian Keselamatan

Buat perjanjian keselamatan dengan teman, keluarga, atau tetangga. Beritahu mereka tentang situasi yang sedang dialami. Rencanakan juga langkah-langkah yang dapat diambil jika terjadi kekerasan, termasuk kode rahasia untuk meminta bantuan saat situasi darurat.

Baca Juga: Apa Itu KDRT? Ini Pengertian, Bentuk, dan Penyebabnya

Beberapa cara di atas dapat dilakukan apabila seseorang mengalami KDRT dari pasangannya. Namun sebelum hal tersebut terjadi, apabila timbul konflik dalam hubungan rumah tangga, cobalah untuk mengingat lagi komitmen bersama pasangan saat memulai hubungan untuk meredam permasalahan yang terjadi.

Hal tersebut juga dapat menjadi sebuah cara efektif menghindari KDRT dan meminimalisir panasnya konflik yang terjadi dalam hubungan suami istri.

Cara Menjaga Keharmonisan Rumah Tangga untuk Mencegah KDRT

Ilustrasi pasangan suami istri.  Foto: Shutterstock
Ilustrasi pasangan suami istri. Foto: Shutterstock

Dikutip dari situs Komnas Perempuan, tingginya angka kekerasan yang terjadi pada perempuan akibat KDRT, dapat diminimalisir dengan meningkatkan komunikasi yang baik dan menjaga keharmonisan rumah tangga.

Untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukan usaha bersama dari semua anggota keluarga. Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan:

1. Berbicara Terbuka

Saling berbagi perasaan, harapan, dan kekhawatiran tanpa takut dihakimi. Hal ini membantu memahami perspektif masing-masing. Mendengarkan dengan penuh perhatian dan empati tanpa memotong pembicaraan atau menghakimi.

2. Menunda Pertengkaran

Fokus pada penyelesaian masalah daripada menyalahkan. Gunakan pendekatan win-win solution, yaitu sama-sama menguntungkan. Jika emosi memuncak, beri waktu sejenak untuk menenangkan diri sebelum membahas masalah lebih lanjut.

3. Menghargai dan Mengapresiasi Pasangan

Ucapkan terima kasih dan beri apresiasi untuk hal-hal kecil yang dilakukan pasangan. Ini bertujuan untuk menghargai peran dan kontribusi masing-masing dalam rumah tangga.

4. Membangun Keseimbangan Hidup

Hal ini termasuk bagaimana menyeimbangkan waktu untuk pekerjaan, keluarga, dan pribadi. Pasangan suami istri juga dapat melakukan kegiatan bersama yang menyenangkan untuk mempererat hubungan, seperti memasak, berolahraga, atau berlibur bersama.

Ilustrasi suami istri berpelukan. Foto: Shutterstock
Ilustrasi suami istri berpelukan. Foto: Shutterstock

5. Mendidik dan Menghormati Anak

Mendidik anak dengan kasih sayang dan disiplin yang positif. Pasangan suami istri juga harus menjadi teladan atau contoh yang baik dalam berperilaku dan berkomunikasi.

6. Mengontrol Emosi

Belajar untuk mengelola emosi negatif seperti marah atau frustrasi dengan cara yang sehat, seperti meditasi atau konseling. Memahami perasaan pasangan dan berusaha merasakan dari sudut pandang mereka.

7. Membangun Komitmen dan Kepercayaan

Memiliki komitmen untuk terus fokus pada hubungan, bahkan ketika menghadapi tantangan. Kemudian bersikap jujur dan transparan satu sama lain untuk membangun kepercayaan yang kuat antara suami istri.

Dengan menerapkan langkah-langkah ini, keharmonisan rumah tangga akan tercipta dan tentunya dapat meminimalisir KDRT. Harmonisasi ini membutuhkan usaha dan komitmen dari kedua belah pihak, serta kesediaan untuk terus belajar dan berkembang bersama.

Baca Juga: 6 Cara Mengatasi KDRT pada Anak dan Dampak Jangka Panjangnya

Apabila mengalami atau melihat tindak kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), segera hubungi hotline pengaduan kekerasan pada perempuan dan anak 129 (telepon) atau 081111129129 (WhatsApp).

Media files:
01hhxf7075rrjry61n0765hj12.jpg (image/jpeg)
You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar