Sep 29th 2023, 21:16, by Berita Terkini, Berita Terkini
Ilustrai jenis-jenis teks fiksi, pengertian, dan ciri-cirinya. Foto: Unsplash/Sophie Elvis
Teks fiksi merupakan salah satu bacaan yang cukup disukai banyak orang. Hal ini karena teks fiksi sangat menghibur dan menarik perhatian. Meski begitu, banyak orang yang bingung saat membedakan jenis-jenis teks fiksi.
Hal tersebut karena ada banyak teks fiksi yang beredar. Untuk dapat membedakan jenis teks fiksi, pembaca harus mengetahui ciri-cirinya terlebih dulu.
Pengertian Teks Fiksi
Ilustrai pengertian teks fiksi. Foto: Unsplash/Elisa Calvet B.
Dikutip dari buku Konsep dan Pendekatan Kajian Prosa Fiksi, Rukayah, dkk (2023), fiksi adalah teks rekaan atau khayalan. Hal itu disebabkan fiksi merupakan karya naratif yang isinya tidak bersandar pada kebenaran sejarah.
Teks fiksi menceritakan sesuatu yang bersifat rekaan atau khayalan. Sesuatu yang tidak ada dan terjadi sungguh-sungguh sehingga tidak perlu dicari kebenarannya pada dunia nyata.
Istilah fiksi sering dipergunakan dalam pertentangannya dengan realitas, yaitu sesuatu yang benar dan terjadi di dunia nyata sehingga kebenarannya pun dapat dibuktikan dengan data empiris.
Fiksi menceritakan berbagai masalah kehidupan manusia dalam interaksinya dengan lingkungan dan sesama. Walaupun berupa khayalan, teks fiksi dianggap sebagai hasil kerja lamunan belaka.
Padahal teks ini tercipta dari penghayatan dan perenungan secara intens, perenungan terhadap hakikat hidup dan kehidupan, serta perenungan yang dilakukan dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab.
Ciri-Ciri Teks Fiksi
Ada beberapa ciri-ciri dari teks fiksi yang membedakan dengan teks lainnya, di antaranya:
Sifatnya rekaan atau mewujudkan imajinasi dari pengarang.
Kebenaran yang relatif dan tidak mutlak.
Umumnya memakai bahasa dengan sifat konotatif dan bukan sebenarnya.
Tidak ada sistematika baku di dalamnya.
Umumnya menyasar pada emosi dan perasaan dari pembaca, bukan pada logikanya.
Secara umum jenis-jenis teks fiksi dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu cerita rakyat, cerpen, dan novel.
Cerita Rakyat
Cerita rakyat merupakan cerita yang berasal dari masyarakat zaman dahulu dan berkembang secara luas dari mulut ke mulut hingga pada akhirnya dikenal masyarakat luas. Cerita rakyat sendiri terbagi menjadi beberapa jenis, yakni:
Cerita jenaka adalah cerita pendek berisi kebodohan atau kecerdikan seseorang dan menimbulkan senyum atau tawa bagi pembaca atau pendengar. Contoh: Pak Pandir, Pak Belalang, dan Lebai Malang.
Mite adalah cerita berhubungan dengan kepercayaan suatu benda, peristiwa gaib, alam gaib, atau yang dipercayai mempunyai kekuatan gaib, seperti dewa, peri, dan Tuhan. Contoh: Putri Junjung Buih dan Putri dari Bambu
Fabel adalah cerita dengan tokoh-tokoh binatang yang diceritakan hidup dan bermasyarakat seperti manusia. Contoh: Kancil dengan Buaya dan Burung Bangau.
Legenda adalah cerita lama mengisahkan riwayat terjadinya suatu tempat atau wilayah, kejadian alam, asal-usul suatu benda, atau kejadian di suatu tempat atau daerah Contoh: Terjadinya Gunung Tangkuban Perahu dan Malin Kundang
Saga adalah cerita lama yang mengandung unsur sejarah, misalnya kepahlawanan. Contoh: Calon Arang dan Lutung Kasarung.
Cerpen
Cerpen adalah cerita fiksi yang memaparkan kisah ataupun cerita tentang kehidupan manusia melalui tulisan pendek. Cerpen dapat selesai dibaca dalam sekali duduk. Contoh: cerpen-cerpen anak pada majalah atau surat kabar
Novel
Novel adalah cerita fiksi yang panjang dan mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang di sekelilingnya dengan menonjolkan watak setiap tokoh. Contoh: Laskar Pelangi karya Andrea Hirata.
Sekarang, sudah memahami jenis-jenis teks fiksi, pengertian, dan ciri-cirinya bukan? Semoga penjelasan singkat di atas membuat pembaca mampu membedakan teks fiksi dengan teks lainnya.(MZM)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar