Pemalang - Salafudin remaja 24 tahun, adalah lulusan SMK 1 Petarukan Pemalang. Pada 2016 lalu melamar bekerja di salah satu perusahaan mobil pabrikan Jepang di Indonesia. Kala itu Salafudin berhasil lolos tes tertulis dengan nilai yang cukup bagus. Akan tetapi perusahaan tersebut menolaknya karena alasan tinggi badan yang kurang sesuai. Hal ini juga terulang di perusahaan motor.
Karena terhalang tinggi badan, Salafudin pun memutuskan tidak lagi mendaftar di perusahaan bonafit. Dirinya memilih bekerja di perusahaan desa walaupun dengan gaji Rp 900 ribu per bulan.
Dua tahun Salafudin menjalani pekerjaan sebagai karyawan di salah satu perusahaan digital marketing agensi di Pemalang. Dengan bekal ilmu marketing yang didapatnya selama 2 tahun, akhirnya Salafudin memberanikan diri untuk mulai merintis usahanya sendiri. Berjualan seafood online yang sekarang terkenal dengan nama Kepiting Kompromi.
"Usaha tersebut dirintis tanpa modal uang, hanya modal hp dan kuota internet, dengan menerapkan sistem PO (Pre Order). Yakni, pembeli harus membayar lunas terlebih dahulu sebelum produk dikirim," jelas Salafudin, Ketua TDA Pemalang 2.0 tersebut.
Bahan baku seafood berasal dari pengobor tanpa harus membayar terlebih dahulu. Membayarnya saat sudah laku terjual. Dari situ ia mendapat keuntungan lumayan.
Kepiting yang pada waktu itu 1kg harga Rp 45 ribu isi 6 ekor, dijual matang 2 ekor harga Rp 100 ribu. Artinya Kepiting 1kg jadi 3 porsi Rp 300 ribu. Dengan harga pokok penjualan (HPP) tidak lebih dari Rp 100 ribu. Per hari nya bisa mengirim ke 10 pelanggan.
Enam bulan berjalan, Salafudin lalu membuka rumah makan kecil-kecilan dengan harga sewa tempat hanya Rp 5 juta per tahun. Tempatnya sepi sekali. Tapi ia memanfaatkan data pelanggan yang sudah ia punya dengan memberi harga selisih lebih murah dari online yang tadinya Rp 100 ribu menjadi Rp 75 ribu per porsi.
Semua pelanggan berbondong-bondong memenuhi grand opening Kepiting Kompromi yang pertama. Karena pada saat membeli online pelanggan sudah puas dengan produk Kepiting Kompromi. Pendapatan Salafudin dari usaha tersebut semakin naik. Hingga yang tadinya hanya dibantu sama kakak dan ibunya, kini ia bisa menggaji 22 karyawan di 5 cabang yang ia punya.
Hingga Salafudin berhasil mengumpulkan uang dari hasil usahanya untuk membeli beberapa bidang tanah dan beberapa aset kendaraan untuk menunjang usahanya.
"Saya dulu pernah ditolak sama perusahaan mobil, Alhamdulillah sekarang dimampukan beli produknya secara Cash," pungkasnya.
Sekarang ia fokus pada pengembangan bisnisnya dan akan membuka program kemitraan Seafood Kepiting Kompromi melalui website resminya www.serambirasa.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar