Aug 16th 2023, 02:39, by Ochi Amanaturrosyidah, kumparanNEWS
Bacapres dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), Anies Baswedan, menyebut maraknya pinjol ini disebabkan karena kurang tegasnya peraturan di Indonesia.
"Banyak yang tidak mampu terjerat dengan urusan pinjol. Menurut saya ini harus diatur oleh pemerintah, negara harus mengawasi, negara harus mengatur tegas tentang pinjaman-pinjaman yang dilakukan secara online," kata Anies pada acara Desak Anies, di Pos Bloc, Jakarta, Selasa (15/8).
Menurut Anies, menjamurnya pinjol ini karena kebutuhan masyarakat yang tidak tercukupi. Solusinya, kata Anies, adalah dengan menciptakan lapangan pekerjaan.
"Jadi bukan hanya menyelesaikan soal pinjamannya, tapi juga menyediakan lapangan pekerjaan supaya bisa menabung itu solusi yang permanen," papar Anies.
"Regulasinya dibuat agar pinjaman-pinjaman ini terkendali apalagi mereka memiliki instrumen untuk memaksa tapi yang penting menyediakan lapangan kerja dan tabungan," tutup dia.
Tak hanya menyulitkan masyarakat, bahkan pinjol juga membawa dampak buruk hingga berujung pidana. Contohnya tersangka Altafasalya Ardnika Basya alias AAB (23) yang akhirnya mengaku telah membunuh adik tingkatnya di Universitas Indonesia (UI), Muhammad Naufal Zidan alias MNZ (19), karena ingin melunasi harta korban.
Tersangka membunuh lalu mengambil barang korban karena terlilit utang pinjaman online (pinjol) dan harus membayar kos.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar