Search This Blog

Utang RI Naik Jadi 7.554 T, Pengamat: Masih Lebih Rendah dari Negara Lain

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Utang RI Naik Jadi 7.554 T, Pengamat: Masih Lebih Rendah dari Negara Lain
Dec 24th 2022, 18:57, by Sinar Utami, kumparanBISNIS

Utang RI Naik Jadi 7.554 T, Pengamat: Masih Lebih Rendah dari Negara Lain
Ilustrasi uang rupiah. Foto: Aditia Noviansyah

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat posisi utang pemerintah per 30 November 2022 sebesar Rp 7.554,25 triliun. Jumlah itu naik Rp 57,55 triliun jika dibandingkan posisi utang bulan sebelumnya yang sebesar Rp 7.496,7 triliun.

Dengan begitu rasio utang pemerintah terhadap produk domestik bruto (PDB) naik menjadi 38,65 persen per November 2022. Kemenkeu mengeklaim rasio utang masih aman karena masih jauh dari batas maksimal yang ditentukan dalam undang-undang yang mencapai 60 persen dari PDB.

"Rasio utang terhadap PDB dalam batas aman, wajar, serta terkendali diiringi dengan diversifikasi portofolio yang optimal," tulis buku APBN KiTA dikutip Sabtu (24/12).

Direktur Eksekutif Segara Institute, Piter Abdullah, menyatakan utang RI tidak setinggi negara-negara lain, sehingga perekonomian dapat dikatakan masih terkendali untuk tahun depan. Belum lagi, rasio pemerintah masih jauh dari batas maksimal PDB. Ditambah lagi, Piter menyebut pemerintah memiliki cukup banyak dana produk untuk setahun ke depan.

Utang RI Naik Jadi 7.554 T, Pengamat: Masih Lebih Rendah dari Negara Lain (1)
Piter Abdullah. Foto: Facebook/ @Piter Abdullah

"Kalau di lihat secara rasio utang pemerintah relatif rendah dibandingkan rasio utang negara-negara lain. Rasio utang pemerintah dibatasi oleh Undang-Undang (UU) sebesar 60 persen PDB, sementara rasio utang saat ini di kisaran 40 persen PDB. Cukup jauh di bawah batasan yang diatur UU," kata Piter ketika dihubungi kumparan, Sabtu (24/12).

"Beban pembayaran pokok dan bunga tidak mendominasi pengeluaran pemerintah. Pemerintah masih punya ruang yang cukup untuk belanja yang produktif," tambahnya.

Piter juga menyampaikan utang luar negeri Indonesia semakin mengecil, sehingga jika nilai tukar Rupiah mengalami penurunan, tidak terlalu berpengaruh.

"Utang pemerintah saat ini didominasi oleh utang domestik. Hal ini sangat positif. Porsi utang luar negeri semakin kecil sekitar 18-19 persen, dari sebelumnya sekitar 40 persen," katanya.

Piter menyatakan utang pemerintah saat ini didominasi utang dalam negeri, dan hal ini menurut Piter termasuk hal yang positif, mengingat transaksi dalam negeri dapat memutar roda ekonomi. Ia juga berpendapat pengelolaan utang pemerintah sudah cukup positif, namun hasilnya hanya belum terlihat.

"Dengan porsi utang domestik yang semakin besar pembayaran bunga dan pokok akan terserap oleh perekonomian domestik dan ikut membantu pergerakan ekonomi nasional. Saya kira pemerintah bisa melanjutkan kebijakan (pengelolaan utang) seterusnya," tutupnya.

Media files:
jp7xfb9ja5wxlekbhyqm.jpg (image/jpeg)
You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar