Search This Blog

Dipilih Lagi Jadi Kepala SKK Migas, Ini Program Prioritas Dwi Soetjipto

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Dipilih Lagi Jadi Kepala SKK Migas, Ini Program Prioritas Dwi Soetjipto
Dec 5th 2022, 17:19, by Fariza Rizky Ananda, kumparanBISNIS

Dipilih Lagi Jadi Kepala SKK Migas, Ini Program Prioritas Dwi Soetjipto
Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto. Foto: Dok. SKK Migas

Dwi Soetjipto dilantik kembali menjadi Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) kedua kalinya untuk periode 2022-2026.

Pelantikan Dwi dilaksanakan hari ini, Senin (5/12), di Ruang Sarulla kantor Sekretariat Jenderal Kementerian ESDM. Selain Dwi, Menteri ESDM Arifin Tasrif juga melantik 7 pejabat pimpinan SKK Migas lainnya.

Dwi mengatakan, sesuai arahan Arifin, dia akan terus menggenjot kegiatan eksplorasi dan eksploitasi untuk meningkatkan lifting migas nasional yang masih jauh dari target tahun ini.

"Kita harus banyak ke lapangan untuk bisa tahu permasalahan yang lebih jelas untuk upaya peningkatan produksi lifting bisa kita tindak lanjuti. Sekarang pemerintah kan lebih fleksibel mengenai keekonomian bagaimana bisa dicapai masing-masing wilayah kerja," jelasnya kepada wartawan di kantor Kementerian ESDM, Senin (5/12).

Dia pun memaparkan beberapa proyek migas raksasa yang menjadi prioritasnya. Pertama, proyek Indonesia Deepwater Development (IDD) bisa berjalan kembali usai hengkangnya PT Chevron Pacific Indonesia (CPI).

Dipilih Lagi Jadi Kepala SKK Migas, Ini Program Prioritas Dwi Soetjipto (1)
Pelantikan Dwi Soetjipto sebagai Kepala SKK Migas periode kedua, Senin (5/12/2022). Foto: Dok. Istimewa

Kemudian proyek Abadi Masela yang juga mangkrak lantaran ditinggalkan salah satu operatornya Shell Upstream Overseas Ltd, setidaknya diprediksi dapat berjalan kembali mulai tahun 2023 mendatang.

"Kemudian wilayah kerja (WK) Kasuri yang Genting itu bisa segera jalan dan kita dengan mengintegrasikan WK Kasuri dengan WK Tangguh, itu solusi untuk mengembangkan industri di Papua menjadi lebih jelas," tutur Dwi.

Dwi menambahkan, Blok Tangguh memiliki kapasitas gas 90 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) yang bisa digunakan untuk kebutuhan industri petrochemical di Bintuni. Produksi dari Blok Kasuri diharapkan bisa membantu menaikkan nilai keekonomian proyek ini.

"Mungkin bisa dikembangkan lebih punya daya jual price yang lebih tinggi," pungkasnya.

Sebelumnya, Arifin Tasrif meminta petinggi baru SKK Migas terus menggenjot produksi migas untuk mengurangi impor. Kata dia, tantangan hulu migas dihadapkan dengan krisis energi dan krisis keuangan karena ketegangan geopolitik Rusia dan Ukraina.

Dia pun meminta SKK Migas bersama para kontraktor atau KKKS terus berupaya meningkatkan produksi migas nasional dengan pengeboran sumur pengembangan, kegiatan workover dan well services.

Dipilih Lagi Jadi Kepala SKK Migas, Ini Program Prioritas Dwi Soetjipto (2)
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, usai pelantikan Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama Kementerian ESDM dan Pejabat Pimpinan, Senin (5/12/2022). Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan

Selain itu, dia juga meminta supaya ada upaya terobosan agar produksi migas dapat mencapai target APBN atau bahkan melebihi target yaitu sebesar 703 ribu BOPD, meski ada penurunan produksi (natural decline).

Arifin juga menekankan SKK Migas agar menjaga dan mengurangi shutdown kilang migas yang tidak direncanakan, serta memiliki sense of crisis di kondisi perekonomian saat ini.

"Target produksi minyak 1 juta BOPD dan produksi gas 12 BSCFD kiranya dapat dilakukan percepatan agar mengurangi impor sehingga pemerintah memiliki ruang pembiayaan EBT dan pembangunan lainnya yang jadi prioritas utama," tutupnya.

Media files:
udrh8lvywkor6wvm1wr5.jpg (image/jpeg)
You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar