Lampung Geh, Bandar Lampung - Mahasiswa program studi Pendidikan Jasmani (Penjas) Universitas Lampung (Unila) mengadakan aksi demo menuntut kejelasan dan penanganan kasus pengeroyokan yang dilakukan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP).
Aksi ini berlangsung pada Senin (4/11) pukul 09.00 pagi di depan Dekanat FKIP Unila. Tomi Syahputra, perwakilan aliansi menjelaskan, demo dilakukan sebagai bentuk protes dan tuntutan keadilan bagi korban pengeroyokan. "Aksi demo sudah kita lakukan, dan sudah diterima oleh pihak dekanat yang diwakili oleh wakil dekan dan sudah ditandatangani," ujarnya kepada Lampung Geh.
Ia berharap agar tuntutan mereka bisa diterima, dan kejadian serupa tidak terulang di lingkungan FKIP Unila. Wakil Dekan II FKIP Unila memberikan tanggapan terkait aksi tersebut. "Tuntutan sudah kami terima, dan beberapa poin sudah kami rencanakan untuk ditindaklanjuti. Pertama, kasus pengeroyokan yang terjadi beberapa hari lalu sudah masuk ke ranah hukum, dan kami mendapat informasi dari pihak kepolisian bahwa proses hukum telah berjalan. Jika terbukti, pihak yang bertanggung jawab akan diminta mempertanggungjawabkan perbuatannya," jelasnya.
Ia juga menambahkan, pimpinan fakultas berkomitmen untuk menindak tegas pelaku. "Pada pukul 13.30, kami akan mengundang seluruh lembaga di FKIP untuk hadir di dekanat guna mengetahui kejadian sebenarnya dan memberikan sanksi kepada oknum yang melakukan tindakan tidak terpuji ini." Selain itu, pihak dekanat juga merencanakan langkah lain untuk meredam ketegangan di kalangan mahasiswa. "Kami akan meminta pelaku untuk membuat video klarifikasi dan permintaan maaf kepada korban serta mahasiswa Penjas yang turun ke lapangan, dengan konsekuensi yang telah ditetapkan," tambah Wakil Dekan II. (Eva/Ansa)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar