Oct 28th 2024, 15:43, by Fachrul Irwinsyah, kumparanNEWS
Seorang purnawirawan polisi berinisial ER diduga menjadi korban penipuan yang dilakukan oleh oknum Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) berinisial SP.
SP menjanjikan bantuan untuk meloloskan anak ER ke Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN).
"Awalnya gini, anakku mau tes IPDN, terus dikenalin sama orang, kebetulan orang itu orang Kemendagri, ceritanya bujuk rayu sanggup bantu anak saya, karena sanggup akhirnya setor uang sama dia," ungkap ER kepada wartawan, Senin (28/10).
Sebelum memberikan uang, ER telah mencari informasi terkait SP. Ia bahkan sempat mendatangi rumah SP.
"Saya cari ke rumahnya di wilayah Ciputat, istrinya juga pegawai negeri di situ, makanya saya percaya gitu loh, terus saya cek data di Kemendagri memang benar pegawai sana," jelasnya.
Berbekal informasi itu, ER akhirnya mulai memberikan uang kepada SP. Uang diberikan secara bertahap. Pertama pada 4 Mei 2023 sebesar Rp 15 juta. Kedua pada 8 Juli 2023 sebesar Rp 150 juta. Pembayaran ketiga dilakukan pada 5 Agustus 2023 sebesar Rp 50 juta.
Total yang sudah dibayarkan sebanyak Rp 215 juta. Meski sudah membayar itu, anak ER tetap tidak lulus ujian.
"Sudah berjalan, anakku tidak lulus tes, terus (pelaku) sudah gitu nggak bisa dihubungi, nggak aktif handphone-nya," ucapnya.
Lapor Polisi
Merasa ditipu oleh oknum ASN tersebut, ER membuat laporan ke Polres Metro Bekasi Kota. Laporan dibuat pada 2023 saat ia masih berdinas.
"Terus abis itu saya buat laporan ke polisi, tapi kok dari Polres nggak ada progres apa-apa, waktu saya masih dinas, kok sampai sekarang nggak berjalan," terangnya.
Selain itu guna memastikan keberadaan terduga pelaku, ER sempat kembali mendatangi rumah pelaku namun hanya ada istrinya di rumah tersebut.
"Sudah (cek rumahnya) cuma ketemu istrinya aja di sana, karena kata dia suaminya jarang pulang," tuturnya.
Polisi Selidiki
Terpisah Reskrim Polres Metro Bekasi Kota, Kompol Audy Joize Oroh, mengatakan, pihaknya kini tengah melakukan penyelidikan terkait peristiwa dugaan penipuan itu.
"Itu masih dalam proses penyelidikan, ya, masih penyelidikan," kata Audy Joize saat dikonfirmasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar