Catatan Redaksi: Bunuh diri bukan jalan keluar persoalan kehidupan, segera cari pertolongan!
Mahasiswa Universitas Negeri Semarang (Unnes) berinisial V (20 tahun) tewas diduga gantung diri di dalam kamar indekosnya.
Peristiwa ini terjadi di Jalan Pisang, Kelurahan Sekaran, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang, Kamis (3/10).
Kasi Humas Polrestabes Semarang, Kompol Agung Setyo Budi, mengatakan pihaknya menyelidiki isu soal korban bunuh diri karena pinjaman online (pinjol).
"Itu masih penyelidikan, masih indikasi, itu perlu dibuktikan," kata Agung saat dihubungi kumparan, Jumat (4/10).
Pantauan kumparan di lokasi, Jumat sore (4/10), kini kamar kos itu telah dipasangi garis polisi.
Kesaksian Tetangga
Tri (48 tahun), tetangga yang tinggal tidak jauh dari kos tersebut, menuturkan bahwa ia menyaksikan banyak orang pada Kamis sore (4/10).
"Ada ramai-ramai habis magrib, ada Pak RT, Pak RW, Linmas. Saya tanya Pak RT, ada apa? Dijawab ada yang begini (menunjukkan pose bunuh diri), anak Semester 5 Informatika," ujar Tri saat ditemui kumparan.
Menurut Tri, warga berkumpul hingga malam sekitar pukul 21.00 WIB. "Itu menunggu proses dari Inafis," katanya.
"Menurut yang jaga kos, memang ada kecurigaan karena sampai magrib lampunya enggak nyala, seharian enggak keluar. Hari Rabu (sehari sebelumnya) aktivitas masih normal, Rabu malam masih pakai seragam Shopee Food," ujar Tri.
Surat Wasiat
Tri mengatakan terdapat surat wasiat dari korban. Surat wasiat ini sudah tersebar di kalangan wartawan, isinya soal korban yang meminta maaf kepada kedua orang tuanya dan kepada orang yang mengasihinya.
Mengapa korban bunuh diri? Tri tidak tahu.
"Rata-rata pada bilang pinjol, itu di sosial media bilang pinjol, tapi aslinya kita enggak tahu. Pinjol kan masih dugaan, masalah intinya enggak tahu," kata Tri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar