Oct 30th 2024, 14:43, by Ema Fitriyani, kumparanBISNIS
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli merencanakan pertemuan dengan seluruh gubernur membahas terkait fenomena maraknya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
Yassierli menuturkan, pertemuan tersebut akan dilaksanakan secara online untuk membahas mitigasi dan manajemen risiko pada perusahaan sebelum terjadi PHK.
"Besok kami akan bertemu dengan gubernur secara online, kita akan menitip pesan itu adalah terkait tentang bagaimana ini (PHK) harus menjadi concern dari gubernur," katanya saat Rapat Kerja Komisi IX DPR, Rabu (30/10).
Dia menilai perlu ada sebuah mekanisme early warning system dan sistem manajemen risiko yang baik di setiap perusahaan. Pemerintah akan menetapkan instrumen dan menghimpun informasi sedari awal sebelum perusahaan akhirnya goyang dan melakukan PHK.
"Sehingga dari gubernur melalui dinas tenaga kerjanya itu, ini loh data yang diperlukan, begini loh cara monitoring sebelum kasusnya itu. Kemudian nanti kita khawatir, semakin lama semakin kemudian terlambat kita melakukan antisipasi," tandasnya.
PHK Terbanyak Terjadi di Jakarta
Ditemui terpisah, Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Kemnaker, Indah Anggoro Putri, mengungkapkan data terakhir per 28 Oktober 2024, total hampir 60.000 pekerja di Indonesia kena PHK.
"PHK sampai hari ini udah hampir 60 ribu. Saya belum bisa memperkirakan karena setiap hari bergerak datanya, per hari ini total 59.796 orang," ungkapnya.
Indah menyebutkan daerah terbanyak terjadi PHK bergeser dari awalnya Jawa Tengah menjadi Jakarta. Menurutnya, Kemnaker baru mendeteksi dan mengkaji lebih lanjut pergeseran daerah terbanyak PHK ini sejak dua hari yang lalu.
"Kami masih berkoordinasi dengan Pemda khususnya Disnaker Jakarta. Kalau dulu ketika Jawa Tengah tertinggi, DKI itu nomor dua," jelasnya.
Dia memaparkan selama ini pekerja sektor jasa seperti restoran dan kafe paling banyak kena imbas PHK di daerah Jakarta. Namun, hingga kini Kemnaker belum bisa menentukan alasan lonjakan PHK terjadi di Jakarta.
"Sekarang (urutannya) DKI Jakarta, Jawa Tengah, Banten, sektornya pertama pengolahan, aktivitas jasa, dan perdagangan eceran," tutur Indah.
Berdasarkan catatan Kemnaker, total pekerja yang terkena PHK hingga 28 Oktober 2024 yakni DKI Jakarta sebanyak 14.501 tenaga kerja, Jawa Tengah 11.252 tenaga kerja, serta Banten 10. 524 tenaga kerja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar