Oct 30th 2024, 12:25, by Ema Fitriyani, kumparanBISNIS
PT PGN Tbk selaku Subholding Gas Pertamina berkomitmen untuk terus membangun jaringan gas (jargas) rumah tangga agar dapat memberikan manfaat bagi masyarakat maupun negara. PGN menyadari rantai bisnis pengembangan jargas cukup panjang, sehingga membutuhkan gotong royong yang sinergis agar jargas bisa optimal memberikan manfaat kepada masyarakat.
Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN, Rosa Permata Sari, mengatakan pengembangan jargas PGN juga sejalan Asta Cita pemerintah khususnya dalam upaya swasembada energi sehingga keberlanjutan proyek akan terus dilakukan.
Saat ini jumlah jargas yang dikelola oleh PGN sebanyak 820 ribu Sambungan Rumah (SR) atau setara dengan 84 ribu metrikton LPG. Namun di sisi lain kapasitas infrastruktur yang telah dibangun oleh PGN sebenarnya telah melebihi dari jumlah rumah tangga atau komersial jargas yang sudah berlangganan.
"Kolaborasi dan kontribusi semua pihak menjadi kunci serta orkestrasi dari perencanaan dan kebutuhan masyarakat menuju swasembada energi. PGN siap untuk menjalankan fungsi di rantai bisnis dan gotong royong penyaluran jargas," ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (30/10).
Menurut Rosa, investasi untuk membangun jargas cukup besar. Maka salah satu konsep pembangunan yang dilakukan yaitu konsep KPBU di mana badan usaha menerima penugasan.
Di saat bersamaan dilakukan integrasi atau klasterisasi, sehingga cost akan lebih efisien. Insentif dari pemerintah dengan dasar hukum yang solid dalam konsep KPBU membuka peluang bagi seluruh badan usaha, baik BUMN maupun swasta untuk berkontribusi dalam program jargas.
Saat ini, PGN terus melakukan pemanfaatan sumber gas bumi untuk pengembangan jargas rumah tangga. Pipa transmisi terus bertambah, dilanjutkan dengan pipa distribusi untuk penetrasi jargas ke rumah-rumah. PGN juga melakukan konsep beyond pipeline. Salah satunya CNG Clustering di Sleman, Yogyakarta. Pada tahun 2025, PGN menargetkan pembangunan jargas sebanyak 200 ribu, sehingga selama 2021-2025 PGN membangun tambahan jargas sebanyak 400.000 SR.
Rosa juga menyatakan kesiapan PGN untuk membangun infrastruktur jargas dengan rekanan sehingga bisa semakin terintegrasi. Ke depan arahnya adalah integrasi bersamaan dengan rencana pengembangan industri maupun komersil.
"Sejalan dengan itu, tetap memerlukan dukungan di antaranya untuk kemudahan perizinan, kepastian alokasi, dan pembangunan infrastruktur jargas sebagai bagian dari infrastruktur dasar perumahan atau hunian," katanya.
Sementara itu, Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Minyak dan Gas Bumi, Direktorat Minyak dan Gas Bumi KESDM, Laode Sulaeman, mengatakan masih terbuka ruang yang cukup besar dalam pemanfaatan infrastruktur eksisting dalam meningkatkan jumlah pelanggan dan optimalisasi pasokan gas yang telah disediakan SKK Migas untuk jargas dan BBG. Hal ini tentunya akan meningkatkan penyerapan volume gas bumi yang tentunya akan membantu mengurangi subsidi energi dalam pemakaian LPG subsidi.
"alah satu cara yang diperlukan untuk pengembangan jargas yaitu dengan model terintegrasi antara industri dengan rumah tangga atau model kawasan industri serta mekanisme beyond pipeline khususnya oleh badan usaha," terangnya.
Rencana ini juga dinilai BPH Migas jadi langkah tepat. Koordinator Pengaturan Akun, Tarif, dan Harga Gas Bumi Melalui Pipa BPH Migas, Idham Baridwan, mendukung penuh rencana ini dari sisi harga di Rumah Tangga dan Pelanggan Kecil, dalam rangka mengembangkan pemanfaatan gas domestik.
"Namun tetap, infrastruktur adalah kunci, sehingga perlu gotong royong semua pihak, semua harus satu tujuan," imbuhnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar