Search This Blog

Wall Street Ditutup Melemah, Dipicu Perlambatan Pasar Tenaga Kerja

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Wall Street Ditutup Melemah, Dipicu Perlambatan Pasar Tenaga Kerja
Sep 9th 2024, 06:41, by Abdul Latif, kumparanBISNIS

Ilustrasi Wall Street. Foto: Shutterstock
Ilustrasi Wall Street. Foto: Shutterstock

Indeks utama saham Amerika Serikat (AS), Wall Street, melemah pada penutupan perdagangan Jumat (7/9). Kondisi ini terjadi karena adanya laporan pekerjaan yang menunjukkan berlanjutnya perlambatan di pasar tenaga kerja, sehingga membuat para pedagang tidak yakin tentang seberapa jauh Federal Reserve akan memotong suku bunganya.

Mengutip dari Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average (.DJI) turun 410,34 poin atau 1,01 persen menjadi 40,345.41. Hasil ini diikuti oleh S&P 500 (.SPX) yang juga turun 94,99 poin atau 1,73 persen menjadi 5,408.42. Nasdaq Composite ( .IXIC) melemah 436,83 poin, atau 2,55 persen menjadi 16.690,83.

Indeks S&P 500 dan Dow mengalami penurunan mingguan terbesar sejak Maret 2023, begitu juga dengan Nasdaq mencatat penurunan mingguan terbesar sejak Januari 2022.

Adapun kerugian pada saham-saham dengan pertumbuhan megacap terkemuka telah menyeret indeks, termasuk yang disebut Magnificent Seven yaitu saham Nvidia (NVDA.O) turun 4 persen, Tesla merosot 8,4 persen, saham Alphabet (GOOGL.O) tercatat turu 4 persen, Amazon (AMZN.O) juga mengalami penurunan 3,7 persen.

Selain itu, ada saham Meta (META.O) yang juga turun hingga 3,2 persen, Microsoft (MSFT.O) tercatat turun 1,6 persen, saham dan Apple (AAPL.O) melemah 0,70 persen.

Di samping itu, saham Broadcom (AVGO.O) merosot hingga 10,4 persen, setelah pembuat chip tersebut memperkirakan pendapatan kuartal keempat sedikit di bawah perkiraan yang dirugikan oleh lesunya belanja di segmen broadband.

Saham chip lainnya melemah. Marvell Technology (MRVL.O) turun 5,3 persen dan Advanced Micro Devices (AMD.O) berakhir turun 3,7 persen.

Kemudian Indeks Semikonduktor Philadelphia SE (.SOX) berakhir lebih rendah sebesar 4,5 persen. Indeks semikonduktor mencatatkan penurunan mingguan terbesar sejak Maret 2020. Di mana, saham Super Micro Computer (SMCI.O) turun 6,8 persen.

Pada periode perdagangan saham tersebut, total volume di bursa AS adalah sekitar 11,8 miliar saham, naik dari rata-rata pergerakan 20 hari sebesar 10,7 miliar saham.

Sementara itu, Data Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan pemberi kerja di AS bertambah 142.000 pekerjaan pada bulan Agustus. Angka ini di bawah ekspektasi para analis. Sedangkan pertumbuhan pekerjaan untuk bulan Juli direvisi turun menjadi 89.000, juga di bawah perkiraan.

Dengan laporan tersebut, Presiden dan Kepala Strategi Pasar MDB Capital, Lou Basenese mengatakan, Ketua Federal Reserve Jerome Powell harus memangkas suku bunga pada akhir bulan ini. Namun, keputusan tersebut juga mungkin sudah terlambat bagi perekonomian untuk mencapai soft landing.

"Jika kita mulai melihat PHK dalam satu atau dua bulan ke depan, itu akan menunjukkan bahwa waktunya sudah terlambat. Saham-saham akan turun hingga minggu depan ketika The Fed menyatakan secara pasti bahwa mereka akan melakukan pemangkasan, yang dapat memberi tekanan pada mereka. untuk melakukan 50 basis poin versus 25 bps. Saya pikir 25 bps sudah cukup," kata Basenese.

Senada dengan Basenese, Gubernur Fed Christopher Waller pada hari Jumat lalu mengatakan bahwa saat ini waktunya sudah tepat bagi bank sentral AS untuk memulai serangkaian penurunan suku bunga.

Media files:
01j5sb6cpgzvg7ad6f4t7203mw.jpg (image/jpeg)
You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar