Aug 31st 2024, 17:38, by Aditia Noviansyah, kumparanTRAVEL
Populasi owa Jawa (hylobatesmolochh) diperkirakan tinggal sekitar 2.000-4.000 ekor saja di dunia, sehingga primata ini menjadi salah satu satwa yang dilindungi dan masuk dalam daftar merah IUCN dengan status terancam punah (endangered), serta daftar Apendiks I CITES.
Persebaran owa Jawa kini hanya terbatas di Pulau Jawa bagian barat, dan menjadikannya spesies owa paling langka di dunia.
Pada Jumat (30/8) PT Pertamina Hulu Energi (PHE) bersama sejumlah para pimpinan redaksi media nasional sungguh sangat beruntung dapat melihat langsung keluarga Owa Jawa saat monitoring di Kawasan Hutan Lindung Malabar, Gunung Puntang, Bandung Selatan.
Keluarga Owa Jawa yang terdiri dari, Wili sijantan dewasa, Sasa si betina dewasa, serta Jatna si anak Wili dan Sasa yang merupakan jantan remaja, sudah dikembalikan ke habitat alaminya sejak Oktober 2017. Kini mereka sangat lincah menaiki dan berpindah dari dahan pohon ke dahan pohon lainnya dan kondisinya sangat sehat.
Manajer Program Yayasan Owa Jawa drh Pristiani Nurantika mengatakan, pelepasliaran owa Jawa ke habitat aslinya di Gunung Puntang sudah dilakukan sejak 2013 dengan total owa Jawa yang dilepasliarkan berjumlah 42 individu. Setelah dilepasliarkan, pihak Yayasan Owa Jawa terus melakukan monitoring terhadap puluhan owa Jawa tersebut.
Konservasi owa Jawa termasuk dalam program pelestarian keanekaragaman hayati yang diusung Subholding Upstream Pertamina, dan merupakan bagian dari dukungan untuk pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) poin 15, yaitu melindungi, memulihkan, dan mendukung penggunaan ekosistem darat berkelanjutan dan menghambat hilangnya keanekaragaman hayati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar