Jun 7th 2024, 07:04, by Tim kumparan, kumparanNEWS
Partai NasDem resmi mengusung putra sulung Presiden Ketiga BJ Habibie, Ilham Akbar Habibie, untuk maju dalam Pilkada Jawa Barat 2024.
Surat rekomendasi dukungan ini diberikan langsung oleh Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh di DPP NasDem, Kamis (6/6).
"Bung Ilham, hari ini DPP Partai NasDem telah menetapkan arti kehadiran saudara sebagai calon gubernur atau wakil gubernur untuk Provinsi Jawa Barat pada Pilkada yang insyaallah akan berlangsung pada bulan November," kata Surya Paloh usai memberikan rekomendasi kepada Ilham.
Paloh pun mengatakan bahwa setelah ini Partai Nasdem akan membuka peluang kerja sama dengan partai politik lain.
Di lokasi yang sama, Ilham mengatakan bahwa langkahnya terjun dalam dunia politik diambil dalam waktu cepat.
"Kita sekarang hari ini berada di sini yang dalam waktu 3 minggu. Ini perkembangan turbo," kata Ilham.
Dia pun sempat memaparkan beberapa misi visinya sebagai bakal calon Jabar 1 itu. Salah satunya adalah fokusnya di bidang pendidikan.
"Kalau kita keluar negeri, ke universitas-universitas, banyak sekali orang chinese yang kuliah, yang diperlukan untuk negaranya. teknologi, engineering, sains, ada juga yang bisnis, tergantung. Ada jutaan orang dan itu mereka pulang, mereka membangun negara. Hal itu yang harus dilakukan, memang sudah kita lakukan tapi apa harus diperkuat lagi, lebih intensif lagi," kata Ilham.
"Nah, di Jabar, sekaligus, industri kita juga punya universitas yang sangat-sangat baik di Indonesia, kita enggak usah sebut-sebut satu karena banyak sekali," tuturnya.
Alasan NasDem Usung Ilham Akbar Habibie
Sekretaris Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP Partai NasDem, Willy Aditya, menjelaskan mengapa partainya mengusung putra BJ Habibie, Ilham Habibie, maju di Pilgub Jabar.
"Wajah politik kita jadi ceria lagi. Kalau enggak lu lagi,lu lagi, stok lama, didandanin dikit, dibedakin tipis dimajuin lagi," kata Willy saat ditemui di NasDem Tower, Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (6/6).
Ilham tidak memiliki latar belakang aktif di politik praktis. Ilham merupakan pakar penerbangan yang lahir dan besar di Jerman Barat lulusan University of Munich, Jerman, seperti ayahnya.
Justru, Willy mengatakan, dengan latar belakang sebagai akademisi, Ilham bisa memberikan warna baru dalam dunia politik Indonesia.
Profil Ilham Akbar Habibie
Ilham Habibie lahir saat ayahnya, BJ Habibie, masih berada di Jerman. Putra pertama Habibie dengan Hasri Ainun Besari Habibie ini lahir di Aachen, Jerman, pada 16 Mei 1963, dan sempat tinggal di sana selama hampir 31 tahun.
Ilham menempuh pendidikan dasar, menengah, hingga tinggi di Jerman. Saat kuliah, ia mendaftar di Technical University of Munich dan mendapat gelar insinyur hingga doktor di bidang teknik penerbangan. Ia lulus bahkan lulus dengan predikat summa cum laude.
Ketertarikannya dengan pesawat diturunkan dari ayahnya yang juga merupakan tokoh di bidang dirgantara. Selepas kuliah, Ilham bahkan sempat bekerja di Boeing.
Di tengah kariernya di Boeing, ia diminta oleh ayahnya untuk membantu Indonesia membangun pesawat terbang pertama mereka. Ia lalu didaulat sebagai Direktur Marketing PT Dirgantara Indonesia dan membantu mengembangkan proyek pesawat N-250. Sayangnya proyek ini terhenti karena kondisi ekonomi Indonesia saat itu tak memenuhi syarat dari International Monetary Fund (IMF).
Setelah proyeknya mandek, Ilham pun keluar dari PT Dirgantara dan membantu perusahaan keluarganya, Grup Ilthabi Rekatama, menggantikan adiknya, Thareq Kemal Habibie yang ingin mencoba bidang lain. Karena pada dasarnya Ilham saat itu bukan pebisnis, ia merasa kesulitan memimpin perusahaan tersebut.
Solusinya, Ilham lalu belajar ilmu manajemen di School of Business, Universitas Chicago, Singapura pada 2003. Dengan bekal ilmu barunya itu dan dasar pengetahuannya di bidang teknik pesawat, langkah Ilham di dunia bisnis semakin mantap.
Ilham beberapa kali diminta menjadi pemimpin di berbagai perusahaan nasional hingga global. Misalnya saja di PT Industri Mineral Indonesia hingga di PT Global Group Asia.
Karier yang moncer di dunia bisnis tak membuat Ilham lupa dengan mimpinya dan ayahnya untuk membuat pesawat terbang milik Indonesia. Melalui perusahaan keluarganya, Ilham menanamkan modal ke perusahaan pembuat pesawat terbang yang ia dirikan bersama ayahnya, PT Regio Aviasi Industri. Di sana ia kembali mengembangkan penerus pesawat N-250.
Ilham juga dikenal aktif berorganisasi. Salah satunya adalah saat ia menjabat sebagai Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) periode 2010-2015 silam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar