May 22nd 2024, 18:15, by Angga Sukmawijaya, kumparanBISNIS
Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan optimistis ekspor hilirisasi nikel mencapai USD 70 miliar atau setara Rp 1.119,65 triliun (asumsi kurs Rp 15.995 per dolar AS).
Luhut mengatakan ekspor nikel Indonesia pada tahun 2023 senilai USD 34 miliar. Kilas balik pada tahun 2014, nilai ekspor nikel baru mencapai USD 1,5 miliar.
"Saya percaya dengan ekosistem nikel ini, pada tahun 2030 ekspor kita akan menjadi sekitar USD 70 miliar," ujar Luhut dalam Launching International Tropical Seaweed Research Center (ITSRC) di Hotel Merusaka Nusa Dua Bali, Rabu (22/5).
Luhut menggambarkan besarnya industri nikel nantinya sama seperti industri rumput laut. Pemerintah Indonesia sedang mendorong pengembangan hilirisasi industri rumput laut.
Pemerintah melaksanakan piloting budidaya rumput laut skala besar. Luhut menargetkan rencana hilirisasi rumput laut menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN) di era Presiden terpilih Prabowo Subianto.
"Dan rumput laut juga akan seperti ini, saya pikir kita dapat berkontribusi lebih banyak karena jumlah (rumput laut) jauh lebih besar daripada nikel," katanya.
Luhut mengatakan, hilirisasi rumput laut nantinya akan menciptakan lapangan kerja sebanyak 1 juta orang. Ia menganggap hilirisasi ini nantinya berdampak pada ekonomi Indonesia.
"(Apakah PSN hilirisasi rumput laut di era Prabowo?) Gampang itu nanti kita dampingin, ya strategis lah, kan menciptakan lapangan kerja jutaan gitu ya," tuturnya.
Ia juga menyinggung ekspor rumput laut nantinya pada tahun 2030 akan menghasilkan USD 19 miliar. Rumput laut akan ditanam sebanyak 600.000 hektare di NTB.
"Sekarang Pak Jokowi sudah perintahkan saya waktu itu tapi sekarang baru kelihatan buahnya setelah beberapa lama, dan kami laporkan pada presiden terpilih. Beliau juga dengan cepat respons, karena beliau komitmen untuk meneruskan," kata Luhut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar