Diduga akibat terdampak dari pipa gas bocor milik PT Pertamina Hulu Rokan Zona (PHZ) 4 Adera Field membuat warga di Kelurahan Payuputat Kecamatan Prabumulih Barat, Prabumulih, Sumatera Selatan (Sumsel) mengalami sesak napas.
Bahkan aroma gas tersebut juga tercium hingga ke Desa Curup Kecamatan Tanah Abang Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI).
Untuk diketahui lokasi kebocoran tersebut berada di antara Kota Prabumulih dan Kabupaten PALI Sumsel yang terjadi pada Selasa 12 Maret 2024 lalu.
Salah satu warga Kelurahan Payuputat, Mardianto mengaku kebocoran gas tersebut berasal dari sumur tua milik Pertamina Adera Field. Bahkan jarak kebocoran pipa itu sekitar 200 meter dari kebun karet miliknya.
Dengan kejadian ini Mardianto harus gigit jari tidak bisa menyadap karet, karena aroma gas sangat terasa di kebun karetnya.
"Arah angin mengarah ke kebun karet jadi kalau menyadap karet sesak napas. Kami berharap pihak perusahaan mengerti, secara tidak langsung kami dirugikan, " kata dia, Selasa 19 Maret 2024.
Sementara itu, General Manager Pertamina Hulu Rokan Zona 4 Djudjuwanto menyebutkan, Tim Insiden Management Team (IMT) PHR Regional 1 dan semua fungsi sudah turun ke lokasi kebocoran sumur RJA 54, pada Senin 18 Maret 2024 sekitar pukul 14.30 WIB.
Djudjuwanto mengakui, kebocoran sumur Migas RJA 54 terjadi pada Selasa 12 Maret 2024 yang lalu dan berhasil ditutup atau suspend.
"Memang diperlukan penanganan cepat dan tepat, tapi kami harus fokus pada aspek keselamatan yang menjadi prioritas utama," ujarnya, Selasa 19 Maret 2024.
Untuk memastikan aspek keselamatan pada proses penanganan kebocoran gas tersebut, tim IMT PHR Regional 1 Sumatera Zona 4 sudah melakukan simulasi metode penutupan sumur.
"Dalam penanganan kondisi sosial dan masyarakat, tim Adera Field juga melakukan pemantauan dan pengamanan di delapan titik pantau, yang menjadi lokasi aktivitas masyarakat. Seperti kebun dan penambangan pasir tradisional, " kata dia.
Selain itu Djudjuwanto mengatakan dari gangguan pernapasan akibat kebocoran gas tersebut, Pertamina Adera Field juga memberikan bantuan perlengkapan kesehatan seperti masker dan obat-obatan.
"Adera Field juga memprioritaskan penanganan masyarakat yang terdampak akibat kejadian ini dengan memberikan bantuan perlengkapan kesehatan serta ada juga kebutuhan bulan Ramadan dari sahur dan buka puasa, " kata dia
Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagsel Anggono Mahendrawan menambahkan, pihaknya terus berkoordinasi dengan Pertamina untuk upaya yang sudah dilakukan.
"Kami menyadari, kejadian ini menjadi tanggung jawab kami. Tidak hanya memantau perkembangan di lapangan saja, tapi memastikan Pertamina tidak lengah dan bekerja cepat agar permasalahan segera teratasi," ungkapnya.
Dia berharap kejadian kebocoran gas tersebut, tidak berdampak pada kegiatan operasional yang harus tetap berjalan untuk menjaga ketahanan energi nasional.
"Kejadian ini menjadi tanggung jawab kami dan pengingat untuk lebih giat dalam menjaga kondisi operasional di lapangan tetap berjalan aman, " kata dia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar