Pemerintahan Joe Biden sedang mempertimbangkan beberapa alternatif selain invasi darat Israel ke Rafah. Mereka akan mengusulkan opsi tersebut kepada delegasi tingkat tinggi Israel pekan depan.
Menurut dua pejabat AS, opsi yang saat ini sedang dibahas meliputi:
1. Menunda operasi militer di Rafah dan fokus menstabilkan situasi kemanusiaan di Gaza Utara. Rencana ini akan melibatkan pembangunan tempat penampungan bagi warga sipil yang dievakuasi dari Rafah.
2. Fokus pada tahap pertama: Mengamankan sisi perbatasan Mesir dengan Gaza. Hal itu merupakan bagian dari rencana bersama AS-Mesir-Israel untuk menghancurkan terowongan di bawah perbatasan. Mereka juga akan membangun infrastruktur untuk mencegah penyelundupan senjata ke Gaza.
Dikutip dari Reuters, pejabat AS dan Israel akan bertemu awal pekan depan di Washington. Pertemuan ini akan membahas operasi militer Israel di Rafah, kata juru bicara Gedung Putih, Karine Jean-Pierre, pada Selasa (19/3).
Jean-Pierre mengatakan Presiden Joe Biden telah meminta Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, untuk mengirim tim senior pejabat militer, intelijen, dan kemanusiaan ke Washington untuk melakukan pertemuan dalam beberapa hari mendatang guna melakukan diskusi komprehensif.
"Rinciannya masih dirumuskan, namun pertemuan itu mungkin akan diadakan awal pekan depan," katanya kepada Reuters.
Gedung Putih juga telah mendesak Israel untuk mengirim bantuan kemanusiaan yang lebih banyak ke Gaza. Hal itu lantaran laporan PBB pada Senin (18/3) yang memperingatkan kemungkinan kelaparan di Gaza.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar