Feb 3rd 2024, 18:26, by Tri Vosa Febiola Ginting, kumparanNEWS
Universitas Sumatera Utara (USU) berencana akan menyampaikan petisi untuk Presiden Jokowi pada Sabtu (3/12). Rencananya petisi digelar usai guru besar USU menggelar senam pagi di depan Biro Rektorat USU. Namun, rencana tersebut batal.
Belum diketahui alasan mengapa rencana petisi itu batal. Di lokasi, usai senam, sejumlah guru besar tampak berdiskusi. Tak tahu apa yang dibahas. Namun pembacaan petisi tak kunjung dilakukan hingga akhirnya para guru besar pun bubar.
Terkait hal ini, Kepala Humas USU Amalia Meutia angkat bicara. Ia membenarkan ada usulan soal pernyataan sikap.
Namun, katanya, rencana petisi hanya usulan oleh salah satu guru besar. Jadi, belum lewat persetujuan pimpinan kampus.
"Pernyataan sikap dari guru besar itu hanya dari seorang guru besar. Namun belum disepakati bersama," kata Amalia saat dikonfirmasi kumparan.
"Tentu saja manifesto semacam itu perlu dipersiapkan dengan baik, disepakati bersama, dan disetujui oleh pimpinan universitas," tegasnya.
Kampus ramai-ramai beri kritik
Presiden Jokowi ramai-ramai dikritik oleh sejumlah perguruan tinggi di Indonesia. Mulai dari UGM, UII, UI, hingga Unhas mulai angkat bicara soal situasi demokrasi saat ini.
Kritik ini merupakan buntut dari pernyataan Jokowi yang menyebut presiden boleh memihak dan berkampanye di Pilpres 2024.
Civitas akademika Universitas Gadjah Mada (UGM) yang terdiri dari guru besar, dosen, mahasiswa dan alumni menyampaikan Petisi Bulaksumur. Petisi tersebut dibacakan Prof Koentjoro mewakili sivitas akademika UGM di Balairung UGM, Sleman, DIY, Rabu (31/1).
Sementara itu civitas akademika Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta membacakan pernyataan sikap Indonesia Darurat Kenegarawanan di Kampus Terpadu UII di Jalan Kaliurang Km 14,5, Kabupaten Sleman, Kamis (1/2). Pernyataan sikap ini dibacakan langsung oleh Rektor UII Prof Fathul Wahid dan dihadiri para guru besar, dosen, hingga mahasiswa.
"Dua pekan menjelang pelaksanaan Pemilihan Umum 2024, perkembangan politik nasional kian menunjukkan tanpa rasa malu gejala praktik penyalahgunaan kewenangan dan kekuasaan," kata Fathul membacakan pernyataan sikap civitas akademika UII.
Pernyataan sikap juga disampaikan Dewan Guru Besar Universitas Indonesia. Kelompok yang berisikan para guru besar dari 14 Fakultas di UI itu menyampaikan kekhawatiran mereka di depan Gedung Rektorat UI, Jumat (2/2). Deklarasi ini mereka sampaikan bertepatan dengan ulang tahun UI yang ke-74.
"Pada hari ini pada Dies Natalis UI ke-74, kami guru besar dan dosen khususnya warga Indonesia ingin menyatakan seruan kampus perjuangan, kampus UI karena ini adalah tugas kami yaitu sebagai lembaga yang harus memberi menjadi mata air bagi masyarakat," ujar Ketua Dewan Guru Besar UI, Profesor Harkristuti Harkrisnowo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar