Kadis Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Asep Kuswanto, mengungkapkan pihaknya akan menggelar razia emisi kendaraan yang dilakukan pada Januari 2024 mendatang. Namun untuk penilangan bergantung pada keputusan Polda Metro Jaya (PMJ).
Jika tak ada sanksi tilang, maka dalam razia tersebut warga hanya akan diingatkan saja.
"Kami tidak ada keraguan untuk melakukan uji emisi. Kami terus melakukan, mengingatkan masyarakat melakukan uji emisi. Kami tetap menyediakan uji emisi gratis," kata Asep di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (27/12).
"Kemudian tahun depan, karena sekarang udah akhir tahun kita enggak lakuin razia emisi, mungkin di Januari tahun depan kita melakukan razia uji emisi. Tapi untuk kebijakan tilang tetap ada di Polda," imbuh dia.
Asep mengatakan, saat ini kualitas udara Jakarta sudah membaik seiring memasuki musim penghujan. Namun ia memastikan pemprov masih terus melakukan upaya menekan polusi, termasuk dengan menindak polusi pabrik.
"Setiap ada pelaporan, setiap ada pelanggaran pasti akan kita kenakan sanksi (pabrik)," ujar dia.
Penyemprotan air dari atas gedung (water mist) masih akan dilakukan. Asep mengatakan water mist ke depannya akan diwajibkan untuk menyambut musim kemarau.
"Water mist masih. Ke depannya akan menjadi sebuah kewajiban di gedung-gedung Jakarta untuk memasang water mist. Karena puncak musim kemarau di Juni," kata dia.
"Jadi walaupun kondisi cuaca Jakarta sedang bagus, kita meminta gedung-gedung memasang water mist. Kami juga terus mengingatkan masyarakat uji emisi," pungkasnya.
Tilang Uji Emisi Banyak Dikomplain
Tilang uji emisi sebelumnya sempat diterapkan. Tetapi banyak dikomplain warga. Akhirnya, penilangan ditiadakan.
Peniadaan tilang dilakukan karena banyaknya komplain yang diterima pihak Satlantas dari warga yang terjaring razia. Polisi menilai masyarakat masih perlu sosialisasi.
"Soal penilangan uji emisi dihilangkan. Banyak masyarakat yang komplain. Makanya mulai hari ini kami tetap melakukan sosialisasi tidak ada penilangan," ujar Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Latif Usman, saat dihubungi wartawan Kamis (2/11).
"Kita melihat situasi kondisi masyarakat saat ini dan banyak masyarakat yang istilahnya masih butuh sosialisasi lagi," sambung Latif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar