Search This Blog

Menilik Prospek Sederet Saham Emiten Prajogo Pangestu

kumparan - #kumparanAdalahJawaban
 
Menilik Prospek Sederet Saham Emiten Prajogo Pangestu
Nov 10th 2023, 06:33, by Angga Sukmawijaya, kumparanBISNIS

PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (8/3/2023).  Foto: Dok. BEI
PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (8/3/2023). Foto: Dok. BEI

Emiten-emiten milik konglomerat Prajogo Pangestu siap melakukan aksi korporasi. Terbaru, PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) bakal mengakuisisi 34 persen saham PT Petrosea Tbk (PTRO) yang dimiliki oleh PT Caraka Reksa Optima (CRO).

Akuisisi tersebut akan dilakukan anak usaha CUAN PT Kreasi Jasa Persada (KJP), dan saat ini tengah dalam tahap negosiasi serta telah menandatangani perjanjian pembelian saham bersyarat (PPJB).

Rencana pembelian sebanyak 342.925.700 lembar saham yang merupakan 34 persen dari total modal ditempatkan dan disetor di dalam PT Petrosea Tbk.

Saham CUAN juga sempat disuspensi oleh BEI pada hari Selasa (7/9) karena peningkatan harga yang kumulatif, kemudian suspensi dicabut kembali pada Rabu (8/9).

Emiten milik Prajogo lainnya seperti PT Barito Renewable Energy Tbk (BREN) masuk dalam tiga besar kapitalisasi pasar (market cap) terbesar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis. Saham BREN berhasil menyalip PT Bayan Resources Tbk (BYAN), yang telah mencapai Rp 699 triliun.

BREN juga siap melakukan ekspansi di sektor Energi Baru dan Terbarukan (EBT). Seperti, anak usaha BREN yakni Star Energy Group Holding Pte Ltd (STAR) siap menambah kapasitas proyek Salak Binary 15 MW.

Research Analyst Infovesta Kapital Advisori Arjun Ajwani, menilai saham CUAN mendapat reaksi positif dari kabar akuisisi saham Petrosea. Hal ini terlihat dari kenaikan pergerakan sahamnya yang ditutup melonjak 500 poin atau 7,69 persen pada hari ini.

Presiden Komisaris PT Barito Pacific Prajogo Pangestu. Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Presiden Komisaris PT Barito Pacific Prajogo Pangestu. Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

"Namun menurut saya sahamnya digoreng oleh pasar saham ini sudah melonjak lebih dari 2000 persen sejak IPO Kalau kita lihat pergerakan saham ini tidak sesuai dengan pergerakan harga underlying yakni batu bara maupun emas," tutur Arjun saat dihubungi kumparan, Kamis (9/11).

Namun sebaliknya, Arjun menilai prospek saham BREN menarik karena sektor EBT semakin penting. Pemerintah juga sudah melaksanakan berbagai kebijakan untuk mendorong pengembangan energi geothermal seperti pajak karbon.

Sementara itu, Head of BCA Sekuritas Andre Benas melihat marketcap BREN terlalu besar, sehingga harga saham sudah tidak rasional di mata investor.

"Ya menurut saya marketcap sudah terlalu besar, upside sudah tidak banyak. Secara bisnis, menempati marketcap besar sudah kurang rasional, karena emitennya belum memiliki pendapatan yang signifikan seperti perbankan," kata Andre.

Media files:
01gv00094za3cnepycpc80aj2k.jpg (image/jpeg)
You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com. By using Blogtrottr, you agree to our policies, terms and conditions.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar