Indonesia mengutuk keras serangan bom oleh teroris di depan gedung Direktorat Jenderal Keamanan Kementerian Dalam Negeri di Ibu Kota Ankara, Turki. Serangan tersebut terjadi pada Minggu (1/10) kemarin.
"Indonesia mengutuk keras serangan teroris di Ankara," demikian keterangan yang disampaikan oleh Kemlu RI dalam akun resminya di X, Senin (2/10).
"Perhatian dan doa kami menyertai mereka yang terluka, dan kami berharap mereka dapat lekas sembuh," sambung Kemlu RI.
Kemlu juga menegaskan bersolidaritas dengan Turki dalam perang melawan terorisme.
Sebelumnya, dikutip dari Reuters, insiden ledakan tersebut terjadi sekitar pukul 9.30 pagi waktu setempat. Menteri Dalam Negeri Turki, Ali Yerlikaya, membenarkan postingannya di platform X.
"Dua orang teroris datang dengan sebuah kendaraan komersial ringan di depan gerbang masuk Direktorat Jenderal Keamanan Kementerian Dalam Negeri dan melakukan serangan bom," tulis Yerlikaya.
Selain itu, dua orang aparat kepolisian, yang mengalami luka ringan dalam ledakan tersebut. Yerlikaya menambahkan, salah satu dari dua terduga teroris meledakkan dirinya sendiri.
Terduga pelaku kedua dilaporkan telah 'dinetralisir' — yang biasanya diartikan sebagai dibunuh, oleh pihak berwenang. Namun, pihak berwenang tidak menyebut adanya keterlibatan kelompok militan tertentu di balik serangan tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar