Jul 16th 2023, 19:58, by Jodi Hermawan, kumparanBOLA
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menanggapi kericuhan yang terjadi di laga Persik Kediri vs Arema FC, Sabtu (15/7) lalu. Ia memperingatkan Indonesia bisa dihukum oleh FIFA.
Kericuhan yang terjadi di Stadion Brawijaya, Kediri, tersebut disebabkan adanya penyusup di tribune. Belasan suporter diduga pendukung Arema diketahui setelah 'Singo Edan' mencetak gol dalam laga yang berkesudahan 5-2 untuk kemenangan tuan rumah itu.
Belasan penyusup tersebut sempat dipukuli oleh pendukung tuan rumah sebelum akhirnya diamankan oleh petugas. Erick menyayangkan kejadian ini.
Pasalnya, peraturan Liga 1 2023/24 tanpa suporter tandang merupakan kesepakatan, salah satunya, antara PSSI dengan FIFA. Andai hal ini terus terjadi, Indonesia bisa kembali disanksi oleh badan sepak bola dunia tersebut.
"Tadi malam ada lagi kerusuhan, Persik-Aremania, tiba-tiba ada suporter tamu datang yang jelas-jelas kesepakatan FIFA dengan pemerintah Indonesia, kesepakatan Liga dengan Kepolisian tidak ada suporter tamu," kata Erick di Bali, Minggu (16/7), dikutip dari Antara.
"Kalau [kericuhan] ini terus-menerus, tidak ada introspeksi diri, baik dari suporter, dari klub, tim yang menjadi panitia tamu, percaya sama saya, dihukum [FIFA]. Apa kita mau dihukum lagi?" sambungnya.
Indonesia sebelumnya menjadi sorotan dunia setelah Tragedi Kanjuruhan pada Oktober 2022 lalu. Duel Arema vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, tersebut berakhir dengan hilangnya 135 nyawa.
Atas tragedi tersebut, PSSI dan PT Liga Indonesia Baru selaku operator membuat peraturan suporter tim tamu tidak boleh datang ke stadion.
Setelah itu, Indonesia kembali menjadi perhatian setelah hak tuan rumah Piala Dunia U-20 dicabut usai beragam penolakan untuk Timnas Israel. FIFA mengurangi dana FIFA Forward untuk Indonesia sebagai hukumannya.
Kembali soal kericuhan di Stadion Brawijaya, Erick menegaskan bahwa insiden tersebut akan mendapatkan hukuman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar