Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) ikut memantau dampak gempa 6,6 magnitudo di Tuban, Jawa Timur. Plt Kapusdatinkom BNPB, Abdul Muhari mengatakan, gempa terasa hingga jarak jauh dari pusatnya.
"Ayunan gempa ini terasa hingga jarak yang jauh, akan tetapi diharapkan tidak menimbulkan dampak kerusakan yang signifikan (karena bukan gempa dangkal)," tulis Abdul Muhari dalam keterangannya, Jumat (14/4).
Saat ini BNPB belum mengetahui ada atau tidak kerusakan akibat gempa tersebut.
"BNPB terus berkoordinasi dengan BPBD Prov/Kab/Kota untuk memantau dan melakukan kaji cepat situasi/dampak untuk menentukan tindak tanggap darurat sekiranya diperlukan," kata Abdul.
BMKG melaporkan gempa terjadi di Tuban, Jawa Timur pada kedalaman 632 kilometer. Pusat gempa berada di laut yang dipicu oleh slab pull activity. Gempa tidak berpotensi tsunami.
"Dirasakan di Garut, IV-MMI, di Pelabuhan Ratu, Bayah, Malingping, Labuan III-MMI, di Lembang, II-MMI," kata Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono.
Sementara berdasarkan laporan masyarakat, getaran gempa tersebut terasa hingga Jakarta dan Bekasi. Andri, salah satu pegawai bank di Cikini, Jakarta Pusat, merasakan guncangan tersebut.
"Kerasa gempa, saya di lantai 5," kata Andri.
Senada dengan Andri, Deanda yang berkantor di Kota Bekasi juga merasakan guncangan. Kursi yang dia duduki terasa bergoyang.
Getaran gempa ini tidak berpotensi tsunami. Namun belum diketahui apakah ada kerusakan bangunan atau tidak akibat gempa ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar