Mar 15th 2023, 16:11, by Farusma Okta Verdian, kumparanNEWS
Dinas Pertanian Jawa Timur mengimbau masyarakat untuk berhati-hati atas upaya penipuan yang mengatasnamakan Kadis Pertanian Jatim.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas (Kadis) Pertanian Jawa Timur (Jatim) Dydik Rudy Prasetyo setelah ada dua pengusaha yang tertipu puluhan juta rupiah.
Pengusaha tersebut mendapatkan pesan singkat dari salah seorang penipu yang mengaku staf khusus Kadis Pertanian Jatim pada Sabtu (18/2) lalu.
Penipu itu lantas meminjam uang puluhan juta kepada kedua pengusaha tersebut pada Minggu (19/2).
Ia juga mengirimkan sebuah undangan pertemuan yang mengatasnamakan Kadis Pertanian Jatim kepada pengusaha untuk datang ke kantor pada Selasa (21/2). Undangan tersebut berisikan terkait pengadaan proyek pupuk.
Saat dua pengusaha itu datang ke kantor Dinas Pertanian Jatim, Dydik menegaskan bahwa surat tersebut palsu.
"Memang beberapa minggu yang lalu ada 2 pelaku usaha yang datang ke Dinas Pertanian dan menanyakan apakah ada undangan pertemuan yang mengundang mereka dan kebetulan bertemu saya dan saya lihat ternyata itu surat palsu karena kita tidak pernah mengeluarkan undangan tersebut," ujar Dydik kepada kumparan, Rabu (15/3).
Dydik mengatakan, Dinas Pertanian Jatim tidak pernah mengeluarkan undangan pertemuan kepada para pengusaha membahas proyek pengadaan pupuk.
"Dinas Pertanian tahun 2023 tidak ada pengadaan pupuk yang dimaksud, untuk itu mereka saya minta bertemu dengan kepala bidang yang menangani dan menurut penjelasan kabid saya sudah di klarifikasi bahwa itu undangan palsu," katanya.
"Kalau masalah ada yang tertipu menyerahkan uang kami tidak tau karena kami tidak ada hubungan dengan hal itu dan seharusnya mereka klarifikasi terlebih dahulu jika ada undangan dari kami," lanjutnya.
Dydik menuturkan bahwa segala yang berkaitan dengan pengadaan di Dinas Pertanian Jatim dapat dicek melalui laman SIRUP (Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan).
"Perlu diketahui bahwa seluruh pengadaan Dinas Pertanian semua di upload dalam SIRUP (sistem informasi rencana umum pengadaan) dan itu bisa diakses oleh seluruh pelaku usaha. Jadi sangat disayangkan kalau mereka telah ditipu oleh orang yang tidak bertanggung jawab," terangnya.
Atas kejadian itu, Dydik berpesan kepada masyarakat untuk waspada adanya tindak penipuan yang mengatasnamakan dinas atau institusi pemerintahan.
"Untuk masyarakat dan pelaku usaha agar terhindar dari penipuan yang mengatasnamakan seseorang atau institusi harus waspada dan perlu melakukan cek dan klarifikasi pada institusi tersebut sebelum melangkah lebih jauh," tuturnya.
"Dan yang perlu diingat institusi pemerintah dalam melakukan pengadaan barang dan jasa semua data di upload dalam SIRUP dan bisa diakses oleh masyarakat jadi semua terbuka," imbuh dia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar