Jan 27th 2023, 11:04, by Kartika Pamujiningtyas, kumparanMOM
Banyak cara yang dilakukan orang tua untuk memastikan anak berprestasi dalam setiap tahap kehidupan. Salah satunya melalui asupan sehari-hari demi mengoptimalkan kecerdasan akademisnya.
Menurut penelitian dari Universitas Adelaide (2012) yang diterbitkan Science Daily, anak yang terbiasa mengonsumsi makanan bergizi di dua tahun pertama kehidupannya memiliki IQ 2 poin lebih tinggi. Sebaliknya, dilansir laman Kemenkes, kekurangan gizi dapat meningkatkan risiko kehilangan poin kecerdasan IQ sebesar 10-50.
Docosahexaenoic acid atau DHA menjadi salah satu nutrisi penting di awal kehidupan anak. DHA sebenarnya adalah asam lemak struktural yang ditemukan di seluruh tubuh, di antaranya 97 persen pada lemak Omega 3 di otak dan lebih dari 93 persen pada lemak Omega 3 di mata. DHA juga merupakan komponen penting pada jantung.
Lantas, apakah DHA punya peran penting menentukan kecerdasan akademis anak?
Banyak faktor yang dapat mengoptimalkan kecerdasan akademis, bahkan meningkatkan IQ anak. Nah, dilansir laman Verywell Mind, dalam 6 bulan pertama kehidupan anak, DHA memegang peran penting untuk perkembangan sistem sarafnya.
Menurut jurnal Nutrients (2014), pada anak yang memasuki usia sekolah hingga ia dewasa, tingkat DHA yang tinggi juga dikaitkan dengan perkembangan kognitif, memori, hingga kecepatan perkembangan mental.
Penelitian lain berjudul European Child and Adolescent Psychiatry pada tahun 2019 juga memaparkan bahwa asupan DHA bisa membawa pengaruh baik terhadap anak dengan ADHD (attention deficit hyperactivity disorder).
Penderita ADHD–baik anak maupun orang dewasa– memiliki kadar DHA yang lebih rendah, sehingga memengaruhi perkembangan otaknya. Suplementasi 650 mg DHA per hari selama 16 minggu menunjukkan efek positif dengan menurunkan kesulitan fokus yang biasa dialami penderita ADHD sebesar 15 persen.
Moms, efek DHA ini dapat membantu anak mengontrol emosinya. Ya, dilansir healthline, banyak peneliti percaya bahwa salah satu faktor yang memperparah depresi adalah tidak cukupnya otak mendapatkan asupan asam lemak, termasuk DHA. Asupan DHA yang bersifat anti-inflamasi dapat membantu meredakan depresi.
Tak hanya berefek terhadap perkembangan kognitif, DHA juga berpengaruh terhadap ketajaman penglihatan sekaligus menurunkan risiko gangguan kesehatan pada mata, seperti mata kering dan retinopati atau kerusakan retina mata yang biasanya dialami oleh penderita diabetes.
DHA bisa didapatkan dari sumber makanan yang bervariasi. Sebut saja ikan-ikanan seperti salmon, ikan makarel; seafood seperti tiram; hingga biji-bijian dan kacang-kacangan seperti chia seed, kenari, hingga kacang kedelai.
Meski begitu, belum tentu kebutuhan nutrisi anak bisa selalu terpenuhi, apalagi saat aktivitasnya semakin padat. Untuk memenuhi nutrisi harian si kecil, orang tua bisa melengkapinya dengan Enfagrow A+ MFGM Pro yang dapat membantu mendukung perkembangan kognitif anak.
Enfagrow A+ MFGM Pro mengandung DHA dan berbagai nutrisi lainnya yang dapat mengoptimalkan perkembangan otak anak. Di antaranya zat besi, zinc, vitamin C, vitamin B1, B2, B3, B6, serta B12, dan Omega 3.
Enfagrow A+ MFGM Pro tersedia dalam rasa original yang 0% Sucrose, vanila, dan madu yang disukai anak. Dengan Enfagrow A+ MFGM Pro yang mengandung DHA lebih tinggi, perkembangan kognitif hingga kesehatan mental anak akan lebih optimal!
Enfagrow A+ MFGM Pro bisa langsung dibeli di minimarket, supermarket, atau official store Enfagrow A+. Kunjungi juga Instagram @enfaclub dan www.enfa.co.id untuk informasi produk lainnya!
Artikel ini merupakan bentuk kerja sama dengan Enfagrow A+
Tidak ada komentar:
Posting Komentar